TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas biasanya menghabiskan akhir pekan dengan pulang ke rumahnya di Yogyakarta. Lazimnya, ia menggunakan pesawat. Namun letusan Gunung Kelud yang menyemburkan abu tebal di radius ratusan kilometer dan menyebabkan penutupan tujuh bandara, termasuk Bandara Adisucipto Yogyakarta, membuat Busyro harus mengubah kebiasaannya.
"Semalam ke Yogya pakai kereta," ujarnya melalui pesan pendek, Sabtu, 15 Februari 2014. Busyro menggunakan rangkaian kereta Argo Lawu dari Jakarta ke Yogyakarta. Pada Ahad malam, dia bakal kembali ke Jakarta dengan kereta Argo pula. (Baca: Cara Garuda Cegah Kerusakan Pesawat dari Abu Kelud)
Kini ia sedang mencoba menikmati debu Kelud yang menumpuk di rumahnya sebelum kembali ke Ibu Kota. "Bahan untuk mbedakin koruptor," ujarnya berseloroh.
Busyro berpendapat erupsi Kelud merupakan peringatan Tuhan untuk para koruptor. "Untuk penguasa pusat, daerah, elite partai politik, dan penegak hukum yang masih nekat korup dan menyiksa rakyat," tuturnya. (Baca juga: Juanda Tutup, Dahlan Naik Kereta)
Hingga tadi malam, tiga orang telah wafat akibat dampak erupsi Gunung Kelud. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan setidaknya 76.388 jiwa dari Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Tulungagung mengungsi. Tujuh bandara di sekitar Kelud pun terpaksa ditutup akibat abu tebal yang menumpuk. (Baca: Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia)
BUNGA MANGGIASIH
Berita terkait
4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK
5 hari lalu
PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
11 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
11 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca SelengkapnyaBusyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis
12 hari lalu
Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah
Baca SelengkapnyaGelar Deklarasi Kampus Menggugat, Wakil Rektor UGM: Demokrasi Kita Terancam
13 Maret 2024
Sivitas akademika UGM gelar aksi Kampus Menggugat. Wakil Rektor UGM Arie Sujito sebut demokrasi dalam ancaman.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri Tersangka Pemerasan, Muhammadiyah Puji Polda Metro Jaya
24 November 2023
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas sebut Polda Metro Jaya punya sikap terpuji di kasus Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaPemilu 2024, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas Ingatkan Capres Untuk Tak Sekedar Tebar Janji
19 Juli 2023
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengingatkan capres yang akan bertarung pada Pemilu 2024 bahwa rakyat sudah kenyang dengan janji-janji.
Baca SelengkapnyaIsu Anies Baswedan Jadi Tersangka, Busyro Ingatkan Penegak Hukum Jangan Digunakan untuk Kepentingan Politik
23 Juni 2023
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas menanggapi pernyataan Denny Indrayana yang menyebut Anies Baswedan bakal jadi tersangka kasus Formula E.
Baca Selengkapnya5 Eks Pimpinan KPK Surati MKMK Beri Dukungan untuk Ungkap 'Tukang Sulap' Putusan MK
9 Maret 2023
Eks pimpinan MK dan sejumlah guru besar mendukung Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi mengungkap skandal pengubahan putusan MK.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Wadas Sebut Tak Mundur untuk Menolak Tambang Andesit
20 Desember 2022
Perwakilan warga Desa Wadas, Mbah Sumarsono menyatakan mereka tak mundur dan menyerahkan tanah untuk tambang andesit.
Baca Selengkapnya