Nelayan Tegal Tolak Gunakan Solar Industri

Reporter

Minggu, 2 Februari 2014 18:53 WIB

Ilustrasi kapal nelayan. ANTARA/Darwin Fatir

TEMPO.CO, Tegal - Puluhan nelayan di Kota Tegal melakukan aksi unjuk rasa dengan menyegel Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Karya Mina di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Ahad, 2 Februari 2014.


Penyegelan sebagai wujud kekecewaan nelayan terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang pemberlakukan harga solar industri bagi kapal pencari ikan. "SPBN disegel sampai Perpres itu dicabut," kata juru bicara aksi, Tambari Gustam.


Tambari mengatakan, Perpres yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2013 itu sangat merugikan nelayan. Sebab, mulai 1 Februari 2014, kapal nelayan berukuran di atas 30 grosston (GT) harus menggunakan solar industri yang harganya Rp 13.470 per liter.


Menurut Tambari, beleid pemerintah itu bisa mengakibatkan para nelayan tidak bisa melaut karena tidak mampu menebus mahalnya harga solar industri. Kalau pun dipaksakan maka biaya operasional sekali melaut bisa membengkak lebih dari 100 persen. "Kebijakan itu sama saja mematikan nelayan secara perlahan," ujar Tambari.


Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Eko Susanto menjelaskan saat masih menggunakan solar bersubsidi, setiap kapal ukuran di atas 30 GT membutuhkan modal sekitar Rp 150 juta untuk bahan bakar selama sebulan berlayar. Namun dengan kewajiban menggunakan solar industri, maka modal yang harus dikeluarkan naik dua kali lipat. Padahal nelayan tidak bisa seenaknya menaikkan harga ikan. “Hasil tangkapan pun tidak seberapa akibat cuaca buruk," ucapnya.


Advertising
Advertising

Selain menyegel SPBN, nelayan Kota Tegal berencana akan melanjutkan aksinya ke Pekalongan dan Jakarta. Sebanyak 25 bus (satu bus berisi 60 orang) telah disiapkan. Para nelayan dibagi dalam dua kelompok.


Kelompok pertama akan menuju kantor Kementerian ESDM dan Pertamina di Jakarta. Kelompok nelayan dari sejumlah daerah, seperti Cilacap dan Indramayu akan turut serta.


Adapun kelompok kedua akan berangkat ke Pekalongan untuk menemui Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan melakukan kunjungan pada Rabu, 5 Februari. "Senin besok kami akan meminta dukungan Wali Kota Tegal agar mendesak pemerintah pusat mencabut Perpres tersebut," tutur Eko.


Kepala Bagian SPBN Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Rasyidi mengatakan tidak berbuat apa-apa atas aksi para nelayan. Kendati disegel, SPBN tetap menerima pasokan solar dari Pertamina. “Kami tidak bisa berbuat banyak. SPBN ini juga milik nelayan,” kata dia.


Berdasarkan data Koperasi Unit Desa Karya Mina, dari sekitar 1000 kapal nelayan di Kota Tegal, sekitar 127 kapal berukuran di atas 30 GT. Selebihnya 200 kapal berukuran 30 GT, dan 572 kapal di bawah 30 GT.


DINDA LEO LISTY

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya