Hery Santuso, Juru Parkir yang Mau Jadi Legislator
Editor
Zed abidien
Kamis, 30 Januari 2014 15:33 WIB
TEMPO.CO, Jember - Menjelang tengah hari, Jalan Letnan Jenderal Panjaitan di Kota Jember tampak padat oleh ratusan kendaraan yang tengah parkir dan melintas. Hery Santuso, 46 tahun, terlihat bersemangat mengatur motor dan mobil yang hendak parkir di kawasan pertokoan itu. Sesekali, lelaki berkulit gelap ini sibuk mengatur posisi motor yang diparkir agar tidak menganggu pejalan kaki dan kendaran yang lewat di "wilayah kekuasaannya" sebagai juru parkir alias jukir .
"Kalau ada orang dari dapil (daerah pemilihan) saya ajak ngobrol sebentar atau saya kasih stiker," kata Hery kepada Tempo, Kamis siang, 30 Januari 2014.
Hery kini bukan lagi jukir biasa. Bapak empat anak itu tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) yang akan mengikuti pemilu legislatif pada April 201. Dia merupakan caleg DPRD Jember dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). "Saya merasa terpanggil dan juga mendapat amanat teman-teman dan saudara saya," katanya seraya menyeka keringat di wajahnya dengan selembar sapu tangan.
Dia mengaku terpanggil mengubah kondisi sosial-ekonomi dirinya dan teman-temannya sesama jukir. Selama selapan tahun menjadi jukir, dia bersama teman-temannya merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah. "Kalau terpilih, saya akan memperjuangkan nasib para jukir. Ini komitmen saya," katanya.
Walaupun hanya seorang juru pakir dengan penghasilan sekitar Rp 30-40 ribu per hari, Hery mengaku tak takut bersaing dalam pertarungan politik pada April mendatang. Dia menyatakan semakin bersemangat karena didukung dan dibantu keluarga serta rekan-rekannya. Dengan uang tabungan pribadi dan bantuan itu, sekitar Rp 4 juta dihabiskan untuk biaya mengurus persyaratan, cek kesehatan, sampai membuat stiker.
"Saya memang tidak banyak duit, tidak punya tim sukses. Saya hanya punya modal kepercayaan masyarakat," ujar lelaki yang lahir di Jember pada 9 September 1968 itu.
Bagimana cara membagi waktu bekerja dan menggalang dukungan? Hery memanfaatkan waktu setelah bekerja untuk bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat. Dia juga mulai mencicil kunjungan politiknya dengan menggunakakn motor bersama istrinya, Eni Agustin, ke wilayah dapil III Jember. "Silaturahmi dari rumah ke rumah, terutama kenalan dan sanak saudara," ujarnya.
Mereka pun mendatangi kenalan dan teman lama saat masih kecil ataupun teman sekolah. Dengan modal tekad dan niat yang kuat, Hery mengaku bisa mengusir rasa minder jika bertemu caleg berduit atau melihat alat kampanye mereka yang berukuran besar dan tersebar di banyak tempat dalam beragam bentuk. Dia mengatakan sudah terbiasa menerima cemooh dan cibiran orang-orang atas langkahnya.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Lain:
Hindari Sorotan, Hakim Vica Akan Ditarik ke Pengadilan Tinggi
Airin dan Atut Chosiyah Berebut Jadi Tuan Tanah
Mobil 'Wah' Adik Ratu Atut Ditaksir Rp 30 M
Mobil Berpelat Inisial Airin Ikut Disita KPK
BPPT Perangi Hujan di Jakarta Hari Ini