Di Taman Ini, 100 Hektare Hutan Konservasi Kritis  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Rabu, 29 Januari 2014 03:59 WIB

Jeep sewaan wisatawan lintas alam di kawasan padang rumput Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur (8/3). TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO , Malang - Sekitar 100 hektare kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dalam kondisi kritis. Pada lahan terbuka di kawasan konservasi tersebut tersebut tak ada tanaman yang menaunginya. Kawasan tersebut awalnya merupakan hutan produksi dan beralih menjadi kawasan konservasi sejak 1990-an. "Dibutuhkan waktu minimal lima tahun untuk mengembalikan kawasan," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, Selasa 28 Januari 2014.



Menurutnya, untuk memulihkan kawasan itu mesti dilakukan penghijauan dengan melibatkan warga dan TNI. Lokasi penghijauan dilakukan di Senduro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Ditanam sebanyak 50 ribu bibit meliputi tanaman cemara, suren, tutup, dan putih dada.

Warga yang dilibatkan sebelumnya merupakan pelaku perambahan kawasan. Petugas melakukan pendekatan selama tiga tahun lebih. Kini, mereka berkomitmen untuk melindungi kawasan agar tetap lestari. Sebelumnya, warga memanfaatkan kawasan itu sebagai sumber pakan ternak.



"Sekarang mereka keluar kawasan dan terlibat mengembalikan kawasan," kata Ayu. Kawasan tersebut menjadi habitat babi hutan, rusa, dan lutung jawa. Sejak kawasan terbuka dan rusak, terjadi konflik antara satwa dengan manusia. Babi hutan merusak ladang dan perkebunan warga.

Kerusakan kawasan TNBTS akan mengancam kelestarian satwa liar terutama lutung Jawa (trachipithecus auratus). Pantauan tim ProFauna menunjukkan kerusakan juga akibat pembalakan liar. Meningkatnya pembalakan secara ilegal diduga karena lemahnya pengawasan petugas Balai Besar TNBTS. Sejumlah kawasan dinilai terlalu longgar dan tak diawasi dengan ketat. Seperti wilayah Jemplang dan Tutukan sangat terbuk jika masuk melalui arah Malang.

"Stop pembalakan liar, cegah kepunahan satwa liar di kawasan TNBTS," kata Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid. Sepanjang jalur menuju Bromo ditemukan dua kelompok lutung Jawa dan beberapa kelompok monyet ekor panjang (macaca fascicularis). Sedangkan delapan tahun lalu, ProFauna Indonesia bersama Departemen Kehutanan melepas 41 ekor lutung dan 4 ekor rusa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Di kawasan yang mencapai 50.236 hektare ini ditumbuhi tanaman berusia ratusan tahun seperti cemara gunung, jamuju, bunga edelweis, berbagai jenis bunga anggrek dan rumput langka. Selain itu, juga menjadi habitat berbagai jenis satwa langka dan dilindung. Antara lain luwak (pardofelis marmorata), rusa (cervus timorensis), monyet ekor panjang (macaca fascicularis),
kijang (muntiacus muntjak), ayam hutan merah (gallus gallus), macan tutul (panthera pardus), ajag (cuon alpinus).

Berbagai jenis burungnya seperti alap-alap (accipiter virgatus), rangkok (buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (spilornis cheela bido), srigunting hitam (dicrurus macrocercus), elang bondol (haliastur indus), dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.

EKO WIDIANTO



Berita Lain:
Kasir Ratu Atut Digeledah, 6 Mobilnya Dibongkar
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
Mengapa Davos Penting Bagi Jokowi?
Banjir, Jokowi Pilih Mangkir dari Forum Davos
Ini Sebab Polisi Duga Bos Tata Motors Bunuh Diri
Bupati Bogor: Pak Jokowi, Tak Selalu Uang dan Uang

Advertising
Advertising

Berita terkait

Siti Nurbaya Jabarkan Laju Deforestasi Indonesia di Oslo Tropical Forest Forum 2024

7 hari lalu

Siti Nurbaya Jabarkan Laju Deforestasi Indonesia di Oslo Tropical Forest Forum 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu menyebut bahwa laju deforestasi di Indonesia 2022 dan 2023 hanya 0,13 juta hektar per tahun.

Baca Selengkapnya

KLHK Limpahkan Empat Pengusaha Tambak Udang Tersangka Perusakan Lingkungan Karimunjawa ke Kejaksaan

20 hari lalu

KLHK Limpahkan Empat Pengusaha Tambak Udang Tersangka Perusakan Lingkungan Karimunjawa ke Kejaksaan

Limbah tambak udang dinilai merusak perairan Karimunjawa sehingga berdampak pada aktivitas wisata dan terumbu karang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

21 Maret 2024

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya