Pemilu Hentikan Pencetakan Modul Belajar Siswa  

Reporter

Kamis, 23 Januari 2014 20:03 WIB

Seorang siswi menunjukan buku pelajaran baru kurikulum 2013 di SMA 68 Jakarta (15/07). Di mulai hari ini Kemendikbud menerapkan kurikulum baru 2013 saat seluruh siswa dan siswi masuk sekolah hari pertama. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Kediri - Pencetakan modul belajar sekolah dasar di Kota Kediri mendadak terhenti. Dinas pendidikan setempat berdalih seluruh percetakan sibuk melayani proyek pembuatan atribut pemilu sehingga pencetakan modul belajar terpaksa ditunda.

Sejak semester dua dimulai awal 2014, seluruh siswa sekolah dasar di Kediri tidak memiliki modul belajar. Modul belajar ini sering disebut dengan istilah lembar kerja siswa (LKS) yang berisi ringkasan materi dan latihan soal. Modul tersebut dibuat dan dicetak oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri sebagai pedoman pembelajaran di sekolah. "Buku itu menjadi panduan mengajar kami," kata Siti Saudah, guru Sekolah Dasar Sukorame II Kediri, Kamis, 23 Januari 2014.

Namun pencetakan modul belajar untuk semester dua itu tiba-tiba dihentikan oleh Dinas Pendidikan. Sesuai penjelasan yang diterima sekolah, buku tersebut tak lagi bisa dicetak karena keterbatasan alat produksi. Gara-garanya, sejumlah percetakan rekanan Dinas Pendidikan sedang sibuk menggarap proyek logistik pemilu. Di antaranya mencetak pamflet, brosur, hingga alat peraga calon anggota legislatif dan partai.

Akibat kekosongan modul belajar tersebut, hampir seluruh guru di Kota Kediri mengaku kesulitan untuk menerangkan pelajaran di kelas. Selama ini mereka terbiasa menggunakan modul dari Dinas Pendidikan agar tidak melenceng dari materi. Sebab, sebagian soal ujian diambil dari modul tersebut. "Terutama kelas bawah yang sulit cari buku panduan," kata Riyoko, guru SD Negeri Mojoroto.

Menurut Riyoko, Dinas Pendidikan seharusnya tidak seenaknya menghentikan pencetakan modul karena agenda pemilu. Sebab, imbasnya dialami oleh para siswa. Mereka kebingungan saat belajar karena tak memiliki buku pegangan dari Dinas Pendidikan.

Sampai berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Kota Kediri belum bisa dimintai penjelasan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Wachid Ansyori tak merespons saat ditelepon.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

4 Februari 2017

Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

"Mengingat relevansinya yang supel terhadap perkembangan zaman.
Di titik ini pemindahan makam jadi tidak penting lagi," kata
Monti, seorang aktivi.

Baca Selengkapnya

Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

5 September 2016

Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

Karena dapat nilai nol di rapor, DV tak naik kelas.

Baca Selengkapnya

Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

13 Agustus 2016

Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

SMK Walisongo, Mojokerto, telah menarik LKS tersebut dan meminta pihak penerbit mengganti gambar sampulnya.

Baca Selengkapnya

Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

7 Maret 2016

Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

Buku Fiqih untuk siswa kelas II SD Islam di Palembang, yang menyebutkan banci bisa menjadi imam, diprotes.

Baca Selengkapnya

Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

17 November 2015

Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

Menurut Zubaidah, buku melalui proses editing dan diawasi secara ketat.

Baca Selengkapnya

Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

11 Juli 2015

Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.

Baca Selengkapnya

Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

29 Maret 2015

Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

Polisi sempat mendatangi sekolah yang masih menyimpan buku agama yang membolehkan membunuh umat non-muslim. Tapi tak ada penyitaan.

Baca Selengkapnya

Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

29 Maret 2015

Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

Menteri Anies memerintahkan menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

25 Maret 2015

Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

Dinas Pendidikan Jawa Timur menepis anggapan bahwa pihaknya
kecolongan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

25 Maret 2015

Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

Banyak ditemukan istilah khilafah dan terminologi politik pemerintahan lain yang selama ini dikampanyekan kelompok berideologi Islam.


Baca Selengkapnya