Dugaan Suap Tak Ubah Pelantikan Gubernur Jatim

Reporter

Minggu, 19 Januari 2014 18:48 WIB

Pasangan cagub-cawagub incumben, Soekarwo-Saefullah Yusuf. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya--Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad mengatakan, isu dugaan permintaan suap Rp 10 miliar oleh Akil Mochtar dalam proses sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi tidak akan mempengaruhi jadwal pelantikan.

Hingga kini dugaan suap itu masih ditelusuri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih tetap 12 Februari 2014,” kata Andry, Ahad, 19 Januari 2014.

Menurut Andry pelantikan gubernur dengan dugaan suap merupakan hal berbeda, sehingga tidak akan mengubah jadwal pelantikan. Menurut dia, sulit menunda pelantikan kepala daerah yang sudah dinyatakan menang di pengadilan, kecuali memang ditemukan bukti kuat soal penyuapan tersebut. “Proses penyelidikan oleh KPK silakan dilanjutkan, tugas kami juga akan berlanjut dengan melantik gubernur dan wakil gubernur terpilih,” kata Andry.

Dia menegaskan bahwa masa akhir periode jabatan Gubernur Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf jatuh pada 12 Februari 2014. Karena Soekarwo terpilih lagi, maka, kata Andry, dia harus dilantik lagi sesuai jadwal. “Kalau pada tanggal itu tidak dilantik, maka berarti ada vacuum of power (kekosongan kekuasaan) di Jawa Timur. Itu harus dihindari,” kata Andry.

Segala persiapan pelantikan Soekarwo - Saifullah, ujar dia, sudah selesai dilakukan KPU Jawa Timur. Sebab KPU sudah menyerahkan putusan Mahkamah Konstitusi kepada DPR. Dari DPR putusan tersebut selanjutnya diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri dan terakhir ke Presiden. “Jadi tugas saya di KPU Jawa Timur sudah selesai,” kata Andry.

Sebelumnya terungkap komunikasi Akil dengan Ketua Partai Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali melalui pesan singkat BBM. Akil, yang saat itu menyidangkan gugatan hasil pilkada Jatim, minta uang Rp 10 miliar jika pasangan inkumben Soekarwo - Saifullah Yusuf ingin dimenangkan. Soekarwo membantah melakukan penyuapan. "Apa perlu disumpah pocong," kata Soekarwo.

M. SYARRAFAH

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

2 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya