Gunungkidul Siapkan Ratusan Sekolah Inklusi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 8 Januari 2014 17:20 WIB

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pada 2014 ini separuh dari 600 sekolah di wilayahnya dapat menjadi sekolah inklusi yang dapat menerima siswa berkebutuhan khusus (baca: Bantuan untuk Sekolah Inklusi Masih Kurang).

“Dengan makin banyaknya sekolah yang dijadikan sekolah inklusi tahun ini, kami instruksikan sekolah aktif menjaring kelompok difable di wilayah agar mau bersekolah di lokasi terdekat,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Sugiyanta, pada Rabu, 8 Januari 2014.

Data Dinas Pendidikan Gunungkidul mencatat, sebanyak 200 sekolah selama kurun waktu tiga tahun terakhir telah disiapkan dan dirintis menjadi sekolah inklusi dengan bantuan anggaran dari Pemprov DIY. Dari jumlah itu, paling banyak adalah sekolah dasar, yang tahun ini bertambah lagi sebanyak 18 SD. “Saat ini sekolah sudah tidak boleh menolak jika ada siswa berkebutuhan khusus mendaftar,” kata dia.

Menurut Sugiyanta, jumlah SLB yang didirikan oleh pemerintah pusat dan Pemprov DIY hingga kini belum memadai menampung kebutuhan belajar difabel di Gunungkidul. Padahal, jumlah anak difabel ribuan. Tercatat hanya 10 SLB di kabupaten itu. “Sehingga perlu diimbangi dengan memperbanyak sekolah inklusi,” kata dia. Sekolah inklusi itu pun diprioritaskan terealisasi dari kawasan pinggiran atau yang jaraknya berjauhan dengan SLB. “Kaum difable yang jarak tinggalnya jauh dari sekolah luar biasa dapat bersekolah di sekolah umum seperti warga normal.”

Tapi masalahnya jumlah guru. Tak banyak guru yang menguasai model pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus ini. “Kami harap Pemprov DIY tak hanya membantu anggaran, tapi bisa lebih rutin menggelar training pada guru yang sekolahnya ditetapkan sebagai sekolah inklusi,” kata dia.

Menurut anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho, program ini didukung Dewan lewat alokasi anggaran APBD. “Kami minta pemerintah prioritas pada pendataan sekolah yang terdapat warga difabel terbanyak dulu agar segera bisa diakses,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO



Berita lain:
Anas Sudah di Area Gedung KPK, Kenapa Tak Masuk?
Jokowi Senyum-senyum Dipanggil Calon Presiden
Bantah ke Cikeas, Denny Tuntut PPI Minta Maaf
Microsoft: Xbox One Terjual 3 Juta Unit
Atut dan Wawan Jadi Tersangka Korupsi Alkes Banten
Gara-gara Atut, Gaji PNS Banten Terancam Telat
Jokowi Serba Salah Dekat dengan Megawati
Dukungan ke Jokowi Pecah karena Perbedaan Strategi
Hambalang, Teuku Bagus Akui Dimintai Fee 18 Persen




Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

5 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Program Kemendikbudristek Pendidikan Inklusif Diterapkan dalam Sistem Pembelajaran, Begini Alasannya

33 hari lalu

Program Kemendikbudristek Pendidikan Inklusif Diterapkan dalam Sistem Pembelajaran, Begini Alasannya

Kemendikbudristek merilis program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif. Lantas, apa urgensi penerapan sistem pendidikan inklusif ini?

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya