TEMPO Interaktif, Jakarta: Juru Bicara Menteri Luar Negeri Yuri Thamrin mengatakan, bantuan luar negeri untuk korban bencana di Nanggroe Aceh Darussalam terutama berupa alat transportasi untuk memobilisasi atau menggerahkan alur distribusi bantuan bagi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh serta Sumatera Utara. Ia mengatakan hal tersebut di kantornya, Kamis (30/12). Sampai saat ini sudah ada 18 negara yang mengirimkan bantuan ke Indonesia dalam berbagai macam bentuk. "Hari ini Malaysia mengirim dua pesawat, Australia mengirim empat hercules, dan Singapura dua helikopter," ujarnya. Bantuan yang sudah tersalurkan datang dari negara seperti Amerika Serikat, yaitu US$ 100 ribu dalam bentuk barang seperti genset, tenda, perlengkapan bertahan hidup dan lainnya. Mereka juga akan memproses bantuan lanjutan sebesar US$ 2 juta serta bantuan lain berupa alat untuk memurnikan air sebesar US$ 200 ribu yang akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia. Pemerintah Australia menyalurkan bantuan US$ 10 juta berupa barang yang disampaikan langsung ke Medan kemarin. Menurut rencana, Kanada selain memberikan bantuan US$ 4 juta kepada seluruh negara yang tertimpa bencana di Asia juga akan memberikan pesawat hercules kepada Indonesia. Sementara itu Uni Eropa berjanji akan memberikan 30 juta euro. Namun sampai saat ini belum terealisasi. Menurut Yuri, bantuan yang datang ke Indonesia dapat diberikan melalui beberapa cara, seperti melalui Palang Merah Indonesia, Palang Merah Internasional (ICRC), Palang Merah Negara yang bersangkutan serta langsung melalui pemerintah (Bakornas). "Selain negara juga terdapat 12 LSM luar negeri yang memberikan bantuan seperti Medecins Sans Frontieres dari Belgia," ungkapnya. Evy Flamboyan