TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah melalui Posko Bantuan Bencana Alam untuk Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara di Medan telah mempersiapkan Asrama Transito untuk pengungsi Aceh. Walaupun para pengungsi mulai berdatangan sejak Selama (28/12) lalu, belum ada pengungsi yang terlantar dan mendiami asrama transito itu. Namun, pemerintah tetap akan mempersiapkannya. Memang kebanyakan korban Tsunami yang selamat dan pergi ke Medan semuanya dijemput keluarganya di Medan. "Tetapi bila mereka tidak ada keluarga di Medan, hidupnya memprihatinkan, akan kami bawa ke sana,"ujar Edi Sofian, Humas Posko Bantuan Bencana Alam di Lanud TNI AU Polonia, Medan Asrama transito yang terletak di dekat pelabuhanBelawan biasa digunakan untuk menampung TKI asalMalaysia. Kapasitasnya sampai seribu orang "Namun Bila nantinya tidak cukup menampung para pengungsi Aceh, pemerintah telah mempersiapkan Asrama Departemen Sosial yang terletak di Jalan Pancing Medan,"kata Edi.Asrama ini juga pernah digunakan untuk pengungsi Aceh yang terintimidasi dan melarikan diri dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) beberapa tahun lalu. Sampai saat ini, jumlah pengungsi Aceh yang tercatat oleh posko bantuan bencana alam Medan sebanyak 273 orang. Selain itu pemerintah telah mempersiapkan 5 RumahSakit sebagai Rujukan untuk korban Luka parah akibatbencana yang terpaksa dilarikan ke Medan. Lima RumahSakit tersebut adalah RS Brimob, RS Haji Medan, RSPutri Hijau, RS Adam Malik dan RSU Pirngadi Medan.Namun Atas perintah Presiden Soesilo BambangYudhoyono, semua rumah sakit di Medan wajib menerimapasien korban Bencana Alam NAD-Sumatera Utara.Saat ini jumlah pasien rujukan yang di beberapa rumahsakit tersebut sebanyak 78 orang. Umumnya merekamengalami luka berat dan patah tulang. Hambali Batubara dan Bambang Soed