Tanggapi Wikileaks, Sudi Bantah Ani Urusi Kabinet  

Selasa, 17 Desember 2013 08:21 WIB

Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah informasi Wikileaks yang disiarkan media The Australian perihal peran istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herawati, dalam setiap keputusan dan urusan kabinet. Mantan Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu I ini membantah adanya peran Ani tersebut dalam dua periode kepemimpinan SBY.

"Tak benar itu. Ibu Ani tak pernah mencampuri urusan kabinet," kata Sudi Silalahi saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad, 15 Desember 2013.

The Australian menjadikan data Wikileaks sebagai alasan Defence Signal Directorate Australia untuk turut menyadap putri almarhum Sarwo Edhie Purnomo tersebut pada Agustus 2009. Ani diduga menjadi orang paling berpengaruh dalam pemerintahan SBY. (Baca : Soal Penyadapan, Australia Tak Akan Minta Maaf)

Data penyadapan mencatat Ani memiliki pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah penasihat presiden lainnya. Ia juga diduga menggalang dukungan dari kelompok Islam untuk mendukung SBY. Ani juga dikabarkan akan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Penyadapan Ani dikabarkan telah dipersiapkan sejak dua tahun sebelumnya, yaitu akhir 2007, saat masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu I. The Australian mengklaim data Wikileaks adalah rencana penyadapan yang dilakukan melalui Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta pada 17 Oktober 2007 kepada Diplomat di Canberra, Australia. Penyadapan tersebut diberi judul "A Cabinet of One-Indonesia's First Lady Expands Her Influence."

Sebelumnya, Edward Snowden membocorkan data usaha penyadapan kepada SBY dan sembilan petinggi Indonesia, termasuk Ani. Intelejen Australia dikabarkan menyadap aktivitas telepon genggam presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009.

Daftar target penyadapan Australia itu Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg.

FRANSISCO ROSARIANS

Terpopuler
Ketua Majelis Disiplin Dokter: dr Ayu Tak Berizin
Heboh, Copywriter Mita Diran Tewas Usai Kerja 30 Jam
Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur
Jaksa Praya Dilaporkan Makan Bareng Bos PT Aan
Jokowi Vs Peserta Konvensi Demokrat, Menang Siapa?
Lima Penyebab Konvensi Demokrat Lesu Darah
Hanura Tak Yakin Bambang Suap Jaksa Praya













Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

38 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.

Baca Selengkapnya

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.

Baca Selengkapnya

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.

Baca Selengkapnya