Berkas Penembak Jaksa Ferry Silalahi Diserahkan ke Kejaksaan

Reporter

Editor

Senin, 20 Desember 2004 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Palu: Polisi Sulawesi Tengah telah menyerahkan empat berkas tersangka penembak mati Jaksa Ferry Silalahi, yang terjadi 26 Mei 2004. Empat tersangka tersebut: Awalan, Junaid, Erwin dan Noi. Sebelumnya dua tersangka lainnya Pian dan Emil lebih dulu dilimpahkan ke Kejaksaan. Berdasarkan penyidikan polisi keenam tersangka itu terlibat dalam kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi di Jalan Swadaya Palu Timur. ?Mereka terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung,? kata Juru Bicara Polda Sulteng Rais Adam, Senin (20/12) di kantornya.Rais menduga pihak kejaksaan nantinya agak kesulitan menyidangkan kasus ini karena tak ada saksi yang melihat secara langsung penembakan tersebut. Memang istri korban katanya melihat penembakan tersebut tapi setelah dimintai keterangan istri korban tak yakin kalau pembunuh suaminya adalah keenam tersangka itu.Karena itu ia meminta pihak Kejaksaan melihat persoalan kasus ini dengan mata hati. Rais beralasan karena bukti-bukti forensik menguatkan bahwa enam tersangka adalah pelaku pembunuhan Jaksa Ferry. Dalam uji balistik di Mabes Polri menyebutkan sidikjari Pian digagang senjata Pian sama dengan yang ditemukan pada selongsong peluru di tempat kejadian perkara. Begitu juga amunisi yang melengket di tubuh korban sama dengan amunisi yang ditemukan di senjata Pian. ?Hasil uji balistik jelas memberatkantersangka, tapi teserah Kejaksaan mengelola kasus ini,? ujarnyaJuru Bicara Kejaksaan Tinggi Sulteng, Hasman mengatakan tidak akan membeda-bedakan setiap kasus yang ditangani. Kalau kasus penembakan Jaksa Ferry belum cukup bukti dan saksi, maka pihaknya akan meminta polisi melengkapinya. Langkah ini katanya untuk menghilangkan kesan bahwa perkara Jaksa Ferry sangat diprioritaskan karena Jaksa Ferry adalah anggota Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. ?Kami beda-bedakansetiap kasus yang ditangani, kami akan proses secara normal,? katanya. Darlis?Tempo

Berita terkait

Putra Perdana Menteri Fiji Didakwa atas Kekerasan Domestik di Australia

16 September 2022

Putra Perdana Menteri Fiji Didakwa atas Kekerasan Domestik di Australia

Putra Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama telah didakwa dengan serangkaian pelanggaran kekerasan domestik di Australia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Penghapusan Kekerasan pada Anak

18 Juli 2022

Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Penghapusan Kekerasan pada Anak

Presiden Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden tentang strategi penghapusan kekerasan pada anak Salah satu pertimbangan terbitnya Stratnas PKTA karena masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

25 Februari 2022

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik

Baca Selengkapnya

Mason Greenwood Ditahan Polisi, Manchester United Pastikan Tak Akan Berlatih

31 Januari 2022

Mason Greenwood Ditahan Polisi, Manchester United Pastikan Tak Akan Berlatih

Polisi disebut telah menahan Mason Greenwood dalam kasus kekerasan terhadap pacarnya, Harriet Robson.

Baca Selengkapnya

Mason Greenwood Dituding Pukuli Pacarnya, Ini Kata Manchester United

30 Januari 2022

Mason Greenwood Dituding Pukuli Pacarnya, Ini Kata Manchester United

Manchester United belum menjatuhkan hukuman kepada Mason Greenwood.

Baca Selengkapnya

PM Australia Morrison Berterima Kasih kepada John Howard, Kenapa?

14 Januari 2019

PM Australia Morrison Berterima Kasih kepada John Howard, Kenapa?

Bekas PM Australia Howard membantu menghentikan pertikaian domestik di sebuah jalan di Sydney pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Djarot Soal Pria yang Gemar Kekerasan dalam Keluarga

3 Oktober 2017

Ini Kata Djarot Soal Pria yang Gemar Kekerasan dalam Keluarga

Djarot menyebut pria yang gemar melakukan kekerasan terhadap anak atau istrinya merupakan pria tak waras.

Baca Selengkapnya

Akhirilah Kekerasan Negara di Papua

24 Agustus 2017

Akhirilah Kekerasan Negara di Papua

Kekerasan negara terjadi lagi di Tanah Papua. Penembakan yang dilakukan anggota kepolisian dan Brigade Mobil di Kampung Oneibo, Kabupaten Deiyai, pada 1 Agustus 2017, menewaskan satu orang dan melukai 16 lainnya. Orang Papua akan mengingat peristiwa penembakan ini sebagai hadiah yang menyakitkan, yang diberikan negara dalam rangka perayaan ulang tahun ke-72 kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Kekerasan Negara di Papua

17 Maret 2017

Kekerasan Negara di Papua

Tanah Papua seakan-akan tidak pernah bebas dari kekerasan negara. Aksi kekerasan ini dilakukan oleh aparat negara terhadap warga sipil. Sejumlah kejadian sejak pelantikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2014 hingga kini memperlihatkan masih adanya kekerasan negara terhadap orang Papua.

Baca Selengkapnya

Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

11 Oktober 2016

Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.

Baca Selengkapnya