Kejahatan Seksual Terhadap Anak Terus Meningkat  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 24 November 2013 04:59 WIB

Ilustrasi. freedommag.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan terhadap anak-anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, pelakunya cenderung adalah orang-orang yang masih memiliki hubungan darah dengan korban.

Sekretaris Jenderal Komnas Anak Samsul Ridwan, mengatakan lembaganya tidak memiliki data terperinci tentang kejahatan seksual terhadap anak yang dilakukan anggota keluarga. "Tapi dari data reportase dan aduan, tiap tahun jumlah kejahatan incest naik 30 persen," ujar Samsul Ridwan, 23 November 2013.

Menurut Samsul, sepanjang Januari-Oktober 2013, dari 730 data kekerasan seksual yang diterima Komnas Anak, didapati 25 kasus kejahatan incest. "Kejahatan incest itu kebanyakan terjadi pada keluarga miskin yang hidup di kawasan padat penduduk," ujarnya.

Menurut dia, kejahatan itu terus meningkat karena kecilnya pemahaman keluarga ihwal perlindungan anak dan hukum. Kontrol masyarakat juga kurang. Ia meminta pemerintah pusat ikut turun tangan mengatasi masalah ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus kejahatan seksual terhadap anak kembali mengemuka. Di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, AU, 16 tahun, siswa SMA di Kecamatan Loa Janan, diperkosa bapak kandungnya, Ns, 42 tahun, hingga hamil. Kasus itu terungkap saat AU curhat kepada gurunya pada 21 November lalu.

Kejahatan itu terjadi berkali-kali sejak Maret lalu. Ns, yang kerap melihat anaknya sering jalan-jalan dengan teman sekolah, berdalih curiga AU tidak perawan lagi. Ia pun meminta putrinya membuktikan bahwa dirinya masih perawan. Namun. ia justru menyetubuhinya.

Kepala Polsek Loa Janan Ajun Komisaris Erick Budi Santoso, mengatakan Ns telah menjadi tersangka. "Awalnya, AU melawan, tapi Ns mengancam akan melaporkan kepada ibunya jika dia sudah tak perawan lagi," kata Erick kemarin.

Adapun di Bandung, AA menyetubuhi putrinya yang berusia 11 tahun pada 12 November lalu sebanyak dua kali di kamar kos tersangka. Bahkan, sang ayah sempat memotret adegan itu memakai telepon seluler. "Tersangka kami tahan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Trunoyudho Wisnu, Jumat lalu.

Sebelumnya, di Medan, kasus serupa juga terungkap. SP, 37 tahun, mencabuli putri kandungnya, IN (17), hingga si jabang bayi lahir pada 9 November lalu. Di Jakarta Timur, polisi meringkus W (37) pada Jumat, 15 November lalu, karena menyetubuhi anaknya, M (11).

ISTMAN MP | FIRMAN HIDAYAT | ERICK P. HARDI



Baca juga:

Ini Situasi Terakhir Australia Versi Dubes Nadjib

Lailly Mengaku Pernah Ingin Berhenti sebagai PNS

Teka Teki Boediono dalam Kasus Century

ARB Dianggap Sia-sia Beriklan di Televisi

Foto Ibas Berkaus Lengan Pendek Ada di Instagram
Lailly Siap Jawab Penugasan Dahlan Iskan

Berita terkait

Benarkah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Mengadopsi Anak Perempuan? Ini Syarat Adopsi Anak Menurut Undang-Undang

3 hari lalu

Benarkah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Mengadopsi Anak Perempuan? Ini Syarat Adopsi Anak Menurut Undang-Undang

Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dikabarkan akan mengadopsi bayi perempuan yang diberi nama Lily. Apa syarat adopsi anak menurut undang-undang?

Baca Selengkapnya

Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

7 hari lalu

Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa dan menahan pemuda 23 tahun yang telah ditetapkan tersangka pencabulan itu.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

29 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

51 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

12 Maret 2024

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya