Anas Urbaningrum menerima aliran dana Hambalang sebesar Rp 2,2 miliar menurut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan berkas pemeriksaan. Sejumlah pejabat tinggi, pengusaha dan anggota parlemen tercatat mendapat aliran dana korupsi proyek Hambalang ini. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyebut tindakan intelijen Australia yang menyadap sejumlah orang penting di Indonesia sama dengan tindakan tetangga yang usil. "Tetangga yang hobby usil layak diberikan pelajaran," demikian ocehan Anas di akun Twitter miliknya dengan alamat @anasurbaningrum, Selasa, 19 November 2013.
Lalu dia memuji tindakan Presiden Susilo Bambang yudhoyono yang menarik Duta Besar untuk Australia. Menurut Anas, "Menarik perwakilan adalah pelajaran tingkat pertama." Posting tersebut diunggah pemilik akun pada siang tadi.
Kemudian, Anas juga berkicau lagi. "Etika bertetangga dan bergaul antarbangsa bisa dijaga lewat jalan keberanian dan percaya diri," cuit dia. "Berani itu pilihan."
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bereaksi keras terhadap kabar penyadapan yang diduga dilakukan oleh intelijen Australia. Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, 19 November 2013, SBY mengungkapkan kekesalannya, merasa diremehkan, serta menginstruksikan tindakan tegas kepada menterinya.