Penyuap Heru, Karateka dari Rumah Kayu  

Reporter

Senin, 4 November 2013 09:48 WIB

Rumah Yusran Arif di Jagakarsa, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Enam mobil itu terparkir rapi di halaman rumah di Jalan Aselih No 49, Ciganjur, Jakarta Selatan. BMW320i putih lansiran terbaru berpelat B 322 NAI, Honda City tipe Z perak berpelat B 1397 WEP serta Honda CRV model terbaru bercat putih memenuhi pelataran seluas lapangan dua kali lapangan basket itu. Sebuah Toyota Avanza, Honda Jazz serta truk Isuzu Elf juga terparkir di sana di bawah naungan kanopi besi yang desainnya mirip panggung konser musik. Di ujung pelataran, rumah kayu dua lantai berdiri megah. Hamparan tanah disamping rumahnya dengan pepohonan yang tumbuh rindang membuat rumah itu tampak asri.

Tulisan Indonesia Karate-Do Dojo 212 terpampang di kaca hitam rumah milik Yusran Arief itu. Seorang pria gempal berbaju hitam ditemani temannya yang berbadan tegap dan potongan rambut cepak keluar ketika Tempo mengetukkan rantai besi yang mengikat pagar hitam rumah. “Pak Yusran tidak ada di rumah, ibunya juga sedang di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri,” ujar pria bernama Yani, yang mengaku keluarga Yusran, kepada Tempo.

Yusran saat ini memang tak lagi menempati rumah kayunya yang asri. Selasa pekan lalu, penyidik Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri menjemputnya di kediamannya itu. Yusran ditangkap setelah tim pimpinan Komisaris Besar Agung Setia Iman Efendi mencokok sahabatnya, Kepala Subdirektorat Ekspor Impor Direktorat Jenderal Bea Cukai Heru Sulistyanto. Yusran dituding menyuap Heru sebesar Rp 11,4 miliar dalam bentuk 11 polis asuransi atas nama Heru dan istri keduanya, Widya Wati.

Sejumlah tetangga Yusran mengaku tak tahu soal kejadian Selasa pagi itu. Seorang pemilik warung yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah Heru mengaku hanya melihat dua mobil polisi terparkir di depan rumah Yusran pagi itu. Namun, dia tak tahu jika kedatangan mobil polisi itu untuk menjemput sang empunya rumah. “Saya baru tahu siangnya pas lihat di televisi kalau Pak Yusran ditangkap,” ujar perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu.

Dia mengaku simpati dengan kejadian yang menimpa Yusran. Selama ini, Yusran dikenal sebagai seorang dermawan. Meskipun baru sekitar enam tahun tinggal di daerah itu, Yusran dikenal tak segan menghamburkan uangnya untuk kegiatan warga. Bahkan, dia kerap memberikan santunan bagi warga tak mampu. Zakaria, seorang tukang ojek yang biasa mangkal tak jauh dari rumah Yusran, juga mengakui kedermawanannya. Bahkan, anak pertamanya sempat mendapatkan santunan dan khitan gratis dari pria berumur 47 tahun itu. “Kalau masalah uang orangnya enggak berat tangan,” ujarnya.

Soal darimana uang Yusran, mereka mengaku tak tahu-menahu. Hanya saja, menurut mereka, Yusran dikenal sebagai pemilik penyewaan sound system untuk pesta pernikahan, pertemuan dan sebagainya. Zakaria mengaku baru mengetahui dari media jika Yusran adalah pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan. “Karena memang tidak pernah ngomongin soal pekerjaan,” ujarnya.

Rini, seorang tetangga Yusran lainnya, menambahkan bahwa Yusran juga dikenal sebagai pengurus Inkado. Rumah Yusran kerap digunakan sebagai tempat latihan atlet-atlet karate dari berbagai daerah. Biasanya, atlet-atlet itu menginap di rumah Yusran selama beberapa pekan. “Itu biasanya kalau lagi mau ada kejuaraan atlet-atletnya pada kumpul latihan d isini,” ujarnya.

Selain sebagai pengusaha, Yusran memang dikenal sebagai pengurus Inkado. Dia sempat duduk sebagai Sekretaris Jenderal Inkado pada tahun kepengurusan 2008-2013 di bawah kepemimpinan Yorrys Y Raweyai. Pemegang sabuk hitam Dan VI ini ternyata juga atlet yang cukup mumpuni. Terbukti dia mampu menyabet medali emas kelas master kumite putra 47–52 tahun pada Kejuaraan Nasional Inkado di Gelanggang Olahraga POPKI Cibubur, Jakarta Timur, pada Januari lalu.

Yorrys, yang kini menjabat sebagai Dewan Guru di Inkado, membenarkan bahwa Yusran adalah mantan sekjen di organisasi olahraga karate itu. Namun, menurut dia, jejak Yusran juga bercacat. Pada Musyawarah Keluarga Besar Inkado Januari lalu, Yusran membuat sempalan setelah dirinya dan calon Ketua Inkado yang gagal, Subagyo, mendeklarasikan diri sebagai Ketua dan Sekjen Inkado. Sementara musyawarah sendiri memutuskan memilih Aldrin Tando sebagai ketua umum. “Dia gengnya memang sama Heru yang ditangkap itu juga,” ujarnya.

FEBRIYAN

Berita terkait

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

6 jam lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Andhi Pramono Digelar pada 1 April Mendatang

48 hari lalu

Sidang Putusan Andhi Pramono Digelar pada 1 April Mendatang

Vonis terhadap terdakwa bekas Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono akan dibacakan pada Senin, 1 April mendatang

Baca Selengkapnya

Andhi Pramono Anggap Perkaranya Diusut Tiba-Tiba oleh KPK Usai Ia Diviralkan Flexing

49 hari lalu

Andhi Pramono Anggap Perkaranya Diusut Tiba-Tiba oleh KPK Usai Ia Diviralkan Flexing

Bekas Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono, mengatakan KPK pertama kali memanggilnya untuk mengklarifikasi isu flexing

Baca Selengkapnya

Andhi Pramono Tak Terima Dakwaan Jaksa, Sebut Perkaranya Bukan Hasil OTT KPK

49 hari lalu

Andhi Pramono Tak Terima Dakwaan Jaksa, Sebut Perkaranya Bukan Hasil OTT KPK

Bekas Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono, menilai awal mula perkaranya bukan karena OTT KPK

Baca Selengkapnya

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

21 September 2023

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

Bea cukai adalah pungutan atas barang yang memiliki karakteristik tertentu. Berikut ulasan mengenai tugas hingga fungsinya.

Baca Selengkapnya

Usut Kasus BTS Bakti Kominfo, Kejagung Periksa 5 Anak Buah Johnny Plate

22 Mei 2023

Usut Kasus BTS Bakti Kominfo, Kejagung Periksa 5 Anak Buah Johnny Plate

Kejagung melanjutkan pemeriksaan saksi dari jajaran Kementerian Kominfo dan BLU Bakti atas kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Bakti Kominfo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

5 Maret 2023

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

Sepuluh orang pegiat antikorupsi diundang Menkeu Sri Mulyani. LHKPN, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tertibkan Pusat Logistik Berikat

14 Oktober 2019

Pemerintah Tertibkan Pusat Logistik Berikat

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah melakukan upaya penertiban terhadap Pusat Logistik Berikat (PLB) dan non-PLB

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019

26 September 2019

Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019

Bea Cukai menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector. Hal ini dianggap sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Cukai Kantong Plastik, Pemerintah Setengah Hati?

4 Juli 2019

Maju Mundur Cukai Kantong Plastik, Pemerintah Setengah Hati?

Nilai penerimaan negara dari cukai kantong plastik sebenarnya bukanlah hal penting dan bukan tujuan utama.

Baca Selengkapnya