Petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai saat menunjukkan barang bukti sitaan rotan dari dalam kontainer, di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Rabu (18/9). TEMPO/Imam Sukamto
Kepala Subdirektorat Pencucian Uang Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Komisaris Besar Agung Setya menambahkan, cara Yusran menghindari kewajiban membayar pajak adalah dengan mendirikan perusahaan terus-menerus. “Ini untuk menghindari audit pajak,” katanya.
Agung mengatakan, justru Heru yang memberi tahu Yusran menghindari pajak dengan cara tadi. Yusran, kata dia, menyuap Heru Sulastyono dengan 11 polis asuransi dan dua unit mobil. Total dana sebelas polis itu Rp 11,4 miliar, terdiri atas enam polis atas nama Heru senilai Rp 4,9 miliar dan lima polis atas nama istrinya, WW. Adapun kedua mobil yang dijadikan sogokan adalah Ford Everest dan Nissan Terano.
Pemberian mobil dari Yusran itu pun dibungkus dengan teknik khusus. Untuk menyamarkan pemberian kedua mobil itu, Yusran melakukan beberapa kali balik nama. Setelah sudah atas nama orang lain, mobil diberikan kepada Heru.
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
26 September 2019
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
Bea Cukai menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector. Hal ini dianggap sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.