TEMPO.CO, KUPANG - Debu dari pabrik Semen Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyebar ke pemukiman warga di Kecamatan Alak, Kota Kupang. Akibatnya, atap-atap rumah warga dipenuhi debu dari olahan semen Kupang.
"Rumah kami dipenuhi debu dari pabrik Semen Kupang. Ini sudah terjadi empat hari terakhir," kata Adi, warga kelurahan Alak, kepada Tempo, Senin, 28 Oktober 2013.
Debu itu, menurut dia, berasal dari pabrik Semen Kupang yang terbang ke permukiman warga. Debu itu juga mengakibatkan jarak pandang hanya sekitar 50 meter karena diselimuti debu. "Jarak pandang saat berkendara menjadi sangat dekat," katanya.
General Manager Suproting PT SAG, Wawan Gunawan, membantah debu yang menyelimuti pemukiman warga di Kecamatan Alak berasal dari pabrik Semen Kupang. Pasalnya, pabrik semen tersebut memiliki mesin penangkap debu sehingga tidak mungkin terbang ke permukiman warga. "Bisa saja, karena musim kemarau ini. Jadi debu biasa yang beterbangan ke permukiman warga," katanya meyakinkan.
Namun ia mengakui, kalau alat penangkap debu yang mereka miliki sering bocor. “Tapi tidak setiap hari, kalaupun iya, sebenarnya kami juga merugi,” katanya.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.