Kiai Tapalkuda Menolak Bergabung dengan Hasyim Muzadi
Reporter
Editor
Selasa, 7 Desember 2004 20:05 WIB
TEMPO Interaktif, Jember: Kiai sepuh NU di wilayah Tapal kuda, Jawa Timur menegaskan tidak akan bergabung dengan kepengurusan NU hasil Muktamar ke-31 di Boyolali, Solo. Mereka tengah menunggu dan akan bergabung dengan organisasi baru (NU tandingan) yang akan dideklarasikan Gus Dur tanggal 15 Desember. ?Kami memang menunggu pembentukan organisasi nahdliyin baru yang akan dibentuk Gus Dur. Kami tidak akan bergabung dengan PBNU hasil Muktamar di Solo. Karena kami tidak mau kena getahnya, sedangkan kami nggak pernah makan nangkanya,? kata KH.Washil Sarbini dan H.Izzad Chotib Umar yang mewakili KH.Chotib Umar kepadaTempo, di Ponpes Roudlatul Ulum Desa Sumberwringin Kecamatan Sukowono-Jember, Selasa (7/12).KH. Washil dan H. Izzad juga mengungkapkan, sikap untuk tidak mau bergabung dengan duet kepemimpinan KH Sahal Mahfudz-Hasyim Muzadi sebagai wujud komitmen para kiai sepuh NU sebelum Muktamar di Boyolali. ?Alhamdulillah, sikap kami itu juga didukung beberapa kiai sepuh di wilayah Tapal kuda,? kata Washil. Sikap yang sama juga disampaikan dua orang kiai khos NU dari Situbondo yakni KH. Sofyan Miftahul Arifin dan KH. Cholil As'ad Syamsul Arifin. ?Sampai detik ini, kami tetap memegang teguh komitmen untuk mendukung Gus Dur. Karena beliau, kami pandang tetap berjuang dan berjasa besar bagi jamiyah NU tanpa pamrih dan konsisten.Karena itu, kami memutuskan untuk tidak akan ikut-ikut dalam kepengurusan dan kebijakan PBNU hasil Muktamar di Solo, dan menunggu serta akan mendukung organisasi warga NU yang baru yang akan dideklarasikan oleh Gus Dur,? kata KH.Sofyan. Mahbub Djunaidy?Tempo