TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, mengatakan pengadaan alat-alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan sangat aneh dan janggal. Menurut dia, aparat penegak hukum, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi, harus berfokus mengusut sejumlah proyek yang diduga berkaitan dengan keluarga dan kroni Gubernur Bantan Ratu Atut Chosiyah di kota yang dipimpin Airin Rachmi Diany itu.
Uchok memisalkan pengadaan alat-alat kedokteran umum dengan harga perkiraan sendiri sebesar Rp 2,931 miliar. Lelang dimenangi PT Marbago Duta Persada dengan nilai Rp 2,870 miliar. Tapi pemenang lelang ini terlalu mahal dan tinggi. Bahkan, ada penawaran yang murah dan rendah tapi dikalahkan, seperti PT Palugada Mandiri (Rp 2,1 miliar), PT Dini Usaha Mandiri (Rp 2,6 miliar), dan PT Adca Mandiri (Rp 2,864 miliar). Ada lagi sejumlah lelang lain yang janggal.
Uchok menambahkan, dari hasil proyek pengadaan di pemerintah Tangsel, tergambar proses lelang yang tidak sehat. Tender, katanya, lebih diatur untuk memenangi perusahaan tertentu. "Lelang ini hanya formalitas, dan pemenang sudah ditentukan. Dari gambaran ini, aparat hukum bisa melakukan penyelidikan atas lelang tersebut," ucapnya.
Dari penelusuran Indonesia Corruption Watch (ICW), sejumlah perusahaan yang bermain itu diduga berkaitan dengan perusahaan milik keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Modus keluarga Atut dengan meminjam bendera dua perusahaan itu untuk memenangi proyek.
Komisi Pemberantasan Korupsi sudah mengisyaratkan bakal memeriksa Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam kaitan dengan penyelidikan dugaan penyimpangan proyek alat kesehatan tahun anggaran 2010-2012. Airin adalah adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Saat ini, komisi antirasuah sudah meminta keterangan bawahan Airin, yaitu para pejabat Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. ”Belum ada permintaan untuk pemeriksaan Airin. Tapi, kalau diperlukan, tentu akan dilakukan,” kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., yang juga warga Tangerang Selatan di kantornya, Selasa, 22 Oktober 2013.
INDRA WIJAYA | BOBBY CHANDRA
Berita Terpopuler:
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan
Marzuki Alie: Ada Duit Suap ke Kongres Demokrat
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
9 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
10 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca Selengkapnya5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model
10 jam lalu
Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
16 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
19 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024
1 hari lalu
Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca Selengkapnya