Sultan Minta Mobil Baru, DPRD: Apa Urgensinya?  

Rabu, 16 Oktober 2013 20:42 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkritik Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang meminta mobil dinas baru menggunakan dana keistimewaan.

Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Agus Sumartono mengatakan pengadaan mobil dinas baru menggunakan duit keistimewaan tidak mendesak. Apalagi, saat ini banyak warga yang mengajukan proposal program keistimewaan. “Perlu dilihat urgensinya,” kata dia kepada Tempo, Rabu, 16 Oktober 2013.

Menurut Agus Sumartono, dalam rapat dengan pemerintah DIY tidak ada usulan pengadaan mobil dinas baru menggunakan dana keistimewaan. Hanya saja, pemerintah DIY pernah mengusulkan pengadaan mobil untuk kegiatan operasional. Pemerintah DIY juga mengusulkan pengadaan mobil untuk menjemput tamu pemerintah.

Usulan itu masuk dalam rapat di Komisi A dan Badan Anggaran DPRD DIY. Namun, Agus Sumartono tidak merinci jumlah usulan anggaran. Menurut dia, DPRD kini menunggu hasil perhitungan usulan anggaran pengadaan mobil itu. Misalnya jenis mobil dan biayanya. Usulan itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013.

Agus menyebutkan Sultan bisa menggunakan mobil operasional yang didanai APBD untuk blusukan ke desa. “Dekat dengan rakyat kan bisa gunakan fasilitas yang ada,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DIY, Janu Ismadi, mengatakan pengadaan mobil dinas baru menggunakan duit keistimewaan tahun ini tidak mungkin dilakukan. Sebab, pemerintah DIY hanya memiliki waktu selama dua bulan untuk menjalankan program keistimewaan.

Untuk itu, Janu juga meminta pemerintah DIY untuk memprioritaskan kebutuhan program keistimewaan. Misalnya kegiatan budaya. Bidang ini mendapat alokasi duit keistimewaan sebesar 70 hingga 80 persen dari total duit yang pemerintah pusat gelontorkan per tahun.

Meski begitu, anggota Fraksi Golongan Karya ini mempersilakan Sultan mengajukan pengadaan mobil dinas baru. Dia mengakui mobil dinas Sultan berupa sedan Toyota All New Camry memang sulit menembus medan di pedesaan. Misalnya saat Sultan berkunjung ke kawasan yang terkena erupsi Gunung Merapi, yakni Desa Glagaharjo, Kabupaten Sleman.

Anggota Badan Anggaran DPRD DIY, Isti’anah Zainal Asiqin, mengatakan pemerintah DIY hendaknya menggunakan duit keistimewaan sesuai kebutuhan. Ia berharap pemerintah DIY tidak memaksakan diri menghabiskan duit keistimewaan. Ia juga berharap pemerintah DIY transparan dalam menyampaikan penggunaan duit itu.

SHINTA MAHARANI

Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela

Berita Terpopuler
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

11 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

45 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

50 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

52 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya