Seorang pengunjung melintas di depan sebuah Bar dan Karaoke di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya, (25/9). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Banyuwangi-- Persaingan ketat di Lokalisasi Sumber Loh, Banyuwangi, Jawa Timur, mengakibatkan para muncikari sering menggunakan media klenik. Beberapa muncikari mengaku pernah diguna-guna oleh saingannya.
Nur Komsatun, mantan muncikari, mengatakan, tahun 2000-an pernah mendadak sakit aneh yang tidak bisa dideteksi oleh dunia medis. Saat itu tubuhnya mendadak kurus, tinggal kulit membalut tulang. Dia tergeletak setahun lamanya di tempat tidur tanpa mampu beraktivitas. "Sudah ke banyak dokter dan dukun tidak sembuh-sembuh," kata perempuan yang menjadi mucikari sejak tahun 1995-2008 ini.
Atas saran kawannya, dia pun mendatangi salah satu dukun di Kabupaten Jember, Jatim. Dari dukun itu, dia diperlihatkan bahwa penyakitnya karena diguna-guna oleh tetangganya sesama muncikari. Dia pun berobat ke dukun itu dan akhirnya sembuh.
Sariman juga punya pengalaman senada. Bahkan dia menyebut saat itu dia seperti orang yang akan mati. Tubuhnya kurus kering dan tidak bisa berjalan. Oleh dokter dia divonis kena liver, tetapi berbulan-bulan berobat tak kunjung sembuh.
Lelaki yang jadi muncikari sejak 1986 ini, akhirnya sembuh setelah menjalani pengobatan di salah satu dukun di Banyuwangi. Dari dukun itu, ia pun tahu kalau yang membuatnya sakit adalah teman sesama muncikari. "Sekarang orang yang mengguna-guna saya sudah mati," kata dia.
Mucikari memang rentan diguna-guna, apabila lebih sukses dan kaya dari muncikari lain. Terlebih lagi bila memiliki anak buah alias PSK yang cantik-cantik. Selain menyerang sesama mucikari, guna-guna juga sering mampir ke PSK. Itu ditandai bila seorang PSK sama sekali tidak dapat tamu sepekan lebih. "Bekerja di lokalisasi itu seperti nerakanya neraka," kata dia terbahak.
Lokalisasi Sumber Loh adalah lokalisasi terbesar di Banyuwangi. Bahkan disebut-sebut nomor dua terbesar setelah Lokalisasi Dolly Surabaya. Ada 49 wisma di Sumber Loh dengan jumlah PSK antara 70-150 orang. Selengkapnya, baca Edisi Khusus Dolly Menghitung Hari.