TEMPO.CO , Jakarta:Pengacara kasus pembunuhan Francisca Yofie, Dadang Sukmawijaya mengatakan, kisah asmara Sisca Yofie dan Komisaris Albertus tak bisa disangkut pautkan dengan pembunuhan yang diduga dilakukan kliennya, Wawan. Aksi pembacokan dan penyeretan Sisca sejauh 800 meter terhadap Sisca itu semata-mata disebabkan oleh pengaruhi obat-obatan terlarang jenis pil mercy. Obat ini diminum Wawan sebelum membunuh Sisca.
Wawan mengatakan pil itu bisa mempengaruhi manusia selama berhari-hari. Wawan sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang jika punya masalah. Pada hari kejadian Wawan punya masalah keluarga. "Dia konsumsi mercy di masjid Baiturrahman, sementara tersangka Ade tidak mengkonsumsi pil itu,” kata dia. “Wawanlah yang mengancam Ade untuk memboncengnya dan melakukan aksi perampokan."
Pada saat pembunuhan, kata dia, Wawan tidak punya ekonomi hingga terdesak membunuh dan merampok. Kebutuhan ekonomi Wawan tercukupi oleh usaha Air Brush dan rongsokan yang dikelola Wawan. Alasan lain yang menunjukkan tidak adanya desakan ekonomi adalah dibuangnya telepon genggam hasil rampokan terhadap Sisca. "Telepon genggam itu Wawan buang ke sungai di sekitar rumah Wawan di Jalan Sukagalih Bandung, sesaat sebelum Wawan melarikan diri ke Cianjur," ujarnya.
Sisca Yofie dibunuh secara sadis pada Senin, 5 Agustus 2013 di Jalan Cipedes Tengah, Sukajadi, Bandung. Wawan dan Ade berniat mengambil tas Sisca Ketika Sisca meninggalkan mobil dengan keadaan terbuka untuk membuka pagar rumah kostnya. Karena melawan, Sisca terseret motor yang dikendarai Ade sejauh 800 meter. Sisca ditemukan meninggal karena luka bacok di bagian belakang kepala.
PERSIANA GALIH
Berita Populer
Inikah Foto Daryono, Sopir 'Misterius' Akil?
Tersangka Suap Hambit Bintih Menang di MK
KPK Panggil Ratu Atut di 'Jumat Keramat'
Akil Mochtar Bisa Dijerat Pencucian Uang
MK Buka Kotak Pos Pengaduan Etik Hakim
Berita terkait
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
24 menit lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim
14 jam lalu
Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel
14 jam lalu
Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga
15 jam lalu
Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta
17 jam lalu
Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku
18 jam lalu
Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku
20 jam lalu
Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban
20 jam lalu
Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaAltaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding
1 hari lalu
JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.
Baca SelengkapnyaPembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban
1 hari lalu
Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.
Baca Selengkapnya