LSM Desak Pemerintah Tuntaskan Pelanggaran HAM

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2004 14:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Puluhan aktifis lembaga swadaya masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat untuk Korban Pelanggaran Hak Azasi Manusia, Kamis (2/12) pukul 11.00, menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia. Mereka mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM. ?Kami menuntut keseriusan SBY untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM,? kata Hubungan Masyarakat aksi, Mugianto. Aksi unjuk rasa diikuti lembaga swadaya masyarakat seperti Kontras, Ikohi, Imparsial, Cetro, ICW, LMND, Pawang, Katalis, dan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa. Dari berbagai kasus pelanggaran HAM seperti peristiwa kasus 1965, Tanjung Priok, Semanggi I dan II, menurut Mugianto yang juga korban penculikan tahun 1998, para perlaku tidak pernah diadili sesuai kehendak rakyat. Selain itu, faktor utama kejahatan tidak pernah terungkap serta tidak ada perlindungan terhadap aktivis HAM. Dalam aksi yang diikuti berbagai korban pelanggaran HAM tersebut, mereka menuntut beberapa hal. Melalui 17 tuntutannya mereka menyerukan adanya perlindungan terhadap aktivis pejuang HAM melalui penghentian kriminalisasi aktivis pejuang HAM, penyesuaian undang-undang Indonesia dengan prinsip deklarasi pembelaan hak asasi manusia (human right defender), pembebasan napol-napol tanpa syarat serta rehabilitasi nama baik tapol, penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM dan realisasi segera pembentukan tim investigasi terhadap pembunuhan Munir. Dalam sejumlah orasinya mereka juga menilai pemerintahan SBY-Kalla belum dan tidak memiliki program solutif bagi penegakan demokrasi dan HAM di Indonesia. Sehingga, mereka menilai tidak ada perbedaan yang signifikan dengan pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, mereka yang menyebut diri dari gerakan demokratis dan para aktivis pejuang HAM meyakini pemerintahan baru tersebut sangat diragukan mampu menyelesaikan PR-PR permasalahan demokrasi bangsa ini. Hal itu menurut mereka dibuktikan dengan kado-kado yang diberikan pemerintahan sekarang, berupa perpanjangan kembali darurat sipil selama enam bulan di Aceh, tak kunjungannya peradilan terhadap jendral-jendral pelanggar HAM dan pelaku korupsi kelas kakap. Termasuk juga kado berupa produk hukum, seperti undang-undang KKN, undang-undang TNI, undang-undang anti terorisme, pasal-pasal karet (hartzai artikellen) serta undang-undang privatisasi air, undang-undang tambang, undang-undang sisdiknas dan sebagainya yang semuanya tidak mencerminkan tidak dimulainya proses penegakan HAM di Indonesia. Aksi unjuk rasa disekitar bundaran HI berlangsung sekitar setengah jam. Para pengunjuk rasa kemudian melakukan longmarch sepanjang Jalan Thamrin menuju Istana Negara. Rencananya puluhan para pengunjuk rasa itu akan menyampaikan orasinya didepan gerbang istana merdeka di Jakarta. Eworaswa/Ramidi-Tempo

Berita terkait

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

4 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

3 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

3 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

8 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

10 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

14 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

15 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

21 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya