Warga Aceh Yang Dideportasi dari Dili Diisolasi di Kupang
Reporter
Editor
Kamis, 2 Desember 2004 10:26 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Puluhan warga Naggroe Aceh Darussalam yang dideportasi dari Timor Leste saat ini diisolasi di suatu tempat yang dirahasiakan di Kupang oleh pihak TNI. Pengisolasian ini lebih didasarkan pada pertimbangan politik, karena warga asal Aceh ini diduga kuat sebagai pelaku pengibaran bendera GAM di Dili, Timor Leste, 20 Mei 2002. Barang bukti berupa foto saat pengibaran bendera GAM telah dikantongi kepolisian RI. Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Kolonel Infanteri Moewarno Muesanip, mengatakan TNI AD masih akan melakukan penyelidikan secara khusus dan mengambil identitas diri dari masing-masing warga untuk penyelidikan lebih lanjut. Lanjutnya, "Mereka akan diserahkan ke Polda Aceh guna diinterogosi," kata Moewarno kepada Tempo di Kuopang, Kamis (2/12).Menurut Moewarno, dari seluruh warga yang dideportas,i sebanyak 275 orang dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok yang dengan motivasi ekonomi dan kelompok yang bermotivasi politik. Yang bermotivasi ekonomi masuk ke Dili untuk membuka usaha, sedangkan kelompok lainnya yang berasal dari Aceh dan daerah konflik lainnya tidak memiliki motivasi yang pasti.Namun berdasarkan informasi intelijen, kelompok Aceh masuk ke Dili untuk memperlajari strategi perlawanan terhadap pemerintah Indonesia untuk diterapkan di Aceh guna memisahkan diri dari Indonesia. Danrem secara tegas menolak permintaan wartawan untuk melakukan wawancara atau mengambil gambar di lokasi dimana para warga ini disembunyikan. Namun Danrem berjanji akan memberikan foto-foto warga Aceh kepada wartawan. Sampai sekarang kepastian berapa banyak warga asal Aceh belum disampaikan secara resmi oleh pihak imigrasi maupun militer. Jems de Fortuna-Tempo
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.