Diduga Nyabu, Kepala Irwasda Polda Lampung Dicopot
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Kamis, 26 September 2013 19:16 WIB
TEMPO.CO, Lampung - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Kamis 26 September 2013, mencopot jabatan Kepala Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Lampung milik Komisaris Besar Suyono.
Suyono menyerahkan jabatannya kepada penggantinya, Komisaris Besar Budi Susanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Irwasda Polda Bengkulu.
Acara serah terima jabatan berlangsung tertutup, dan dijaga secara ketat oleh anggota provos Polda Lampung. “Atas perintah atasan, serah terima jabatan tidak bisa diliput oleh wartawan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih.
Pencopotan dilakukan karena Suyono harus menjalani pemeriksaan di Mabes Polri terkait kasus narkoba. ”Pak Suyono selanjutnya akan ditarik ke Mabes Polri,” ujar Sulistyaningsih.
Suyono membantah mengonsumsi narkoba bersama perempuan selingkuhannya di kamar sebuah hotel di Bandar Lampung. Isu itu diembuskan oleh seorang perempuan, yang diakuinya pernah menjalin hubungan khusus dengan dirinya melalui pesan pendek. “Saya tidak pernah mengonsumsi narkoba dan tidak pernah digerebek oleh Mabes Polri. Itu berawal dari masalah keluarga,” ucap Suyono.
Pencopotan dirinya, diakuinya untuk memudahkan Mabes Polri melakukan pemeriksaan. Suyono mengaku siap membuktikan bahwa tudingan terhadapnya, semuanya tidak benar.
”Hasil pemeriksaan Divisi Propam Mabes Polri menyatakan tidak ada pesta narkoba, tidak ada penggerebekan, dan tidak ada perselingkuhan di kamar hotel. Saya siap menghadapi persidangan. Termasuk jika harus dipecat sekalipun,” tutur Suyono.
Menurut Suyono, kasus itu berawal saat dia menginap di Kamar 142 Hotel Sheraton, Bandar Lampung, pada 12 September 2013 lalu. Suyono berada di hotel tersebut untuk menunggu koleganya dari Jakarta.
Keesokan paginya, istri Suyono mendatangi kamar hotel dan terjadi pertengkaran hebat. ”Istri saya marah karena mendapat SMS gelap yang berisi bahwa saya sedang bersama perempuan lain dan pesta sabu di kamar hotel itu. Padahal, itu kabar bohong,” kata Suyono pula.
Untuk menjernihkan masalah, Suyono meminta agar Kapolda Polda Lampung melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Polda Lampung kemudian melimpahkan penanganannya kepada Mabes Polri, karena pangkatnya setingkat Komisaris Besar Polisi.
Mabes Polri sudah memintai keterangan sejumlah saksi, seperti manajemen hotel, pengirim SMS gelap, yang diduga istri salah seorang perwira di Polda Lampung, hingga istri dan anak Suyono.
Selain itu, Suyono juga sudah menjalani tes urine dan darah. Kuku dan rambut juga ikut diperiksa. ”Hasilnya positif mengangdung amfetamin. Tapi mungkin itu efek dari obat batuk yang sering saya minum. Yang jelas, saya tidak pernah menggunakan sabu,” ucap perwira menengah yang pernah menjabat Kapolres Tulangbawang, Lampung, itu.
Suyono tidak membantah pernah ’ada main’ dengan Akah, istri salah seorang pejabat Polda Lampung, beberapa tahun lalu. Hubungan spesial itu berakhir ketika dia pindah tugas ke Jakarta. “Mungkin ada kecemburuan, pemerasan, dan ada pihak-pihak yang tidak berkenan terkait kedudukan saya sebagai orang nomor tiga di Polda Lampung.”
NUROCHMAN ARRAZIE
Topik Terhangat
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji | Tabrakan Maut
Berita Terpopuler
Lurah Susan Didukung, Dinilai Tulus dan Ramah
Diundang, Penolak Lurah Susan Tak Datang Mediasi
Dokter Akan Menggugat di Kisruh RSUD Tangsel
Jokowi Ingin Bangun Gedung Teater di Ria Rio
Dul Bisa Tidak Dipidanakan