Semarang Kekurangan Guru

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 23 September 2013 20:10 WIB

Guru honorer menangis saat aksi demo Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2). Dalam aksinya FTHSNI meminta kepada pemerintah agar segera disahkannya RPP Tenaga Honorer yang memihak terhadap tuntutan dan perjuangan tenaga honorer seluruh Indonesia agar diangkat menjadi PNS. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Semarang - Sekolah negeri di Kota Semarang kekurangan ratusan tenaga pengajar. Tercatat, sejak bulan Desember tahun lalu, 550 guru sekolah negeri mengakhiri masa kerjanya. "Paling banyak guru di sekolah dasar dan guru pendidikan jasmani," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin, Senin, 23 September 2013.

Bunyamin menjelaskan, kekurangan guru itu terjadi pada semua sekolah negeri di Kota Semarang, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan kejuruan. Kebutuhan akan guru diprediksi akan semakin besar. Sebab, berdasarkan catatan dinas pendidikan saat ini, banyak guru agama mulai mendekati masa pensiun. Meski tak menyebutkan jumlahnya, Bunyamin menilai kondisi ini akan mengganggu sistem pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013 yang mulai berlaku pada tahun depan.

Kurangnya jumlah guru yang ada itu dinilai tak sesuai dengan kuota penerimaan guru negeri lewat pendaftaran calon pegawai negeri sipil di Kota Semarang yang hanya dibuka untuk 40 orang. Sedangkan upaya memenuhi kekurangan dengan cara pengangkatan tenaga honorer kategori 2 atau yang telah mengabdi sebelum tahun 2005 hanya diambil 30 persen dari 900 tenaga honorer yang memenuhi syarat untuk ikut tes. "Tentunya masih kurang, sehingga menyulitkan sistem pengajaran mendatang," katanya.

Upaya mempekerjakan guru tenaga honorer di sekolah negeri pun tak mungkin dilakukan. Sebab, secara aturan, pemerintah daerah dilarang mempekerjakan tenaga honorer di sekolah negeri. Menurut Bunyamin, aturan larangan mempekerjakan pengajar honorer itu dipertegas dengan aturan bahwa pemerintah daerah dilarang mengeluarkan anggaran gaji untuk tenaga honorer.

Pakar birokrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi dari Universitas Diponegro Semarang, Warsito, menilai krisis guru yang terjadi di Kota Semarang akan menghambat layanan pemerintah terhadap pendidikan. Ia meminta agar pemerintah mencabut aturan yang melarang pemberian honor kepada guru yang telah magang di sekolah negeri. "Keberadaan tenaga honorer itu sebagai antisipasi ancaman krisis guru seperti sekarang," kata Warsito.

EDI FAISOL

Berita terkait

Gawat, Kota Pangkalpinang Terancam Kehabisan Guru

23 Mei 2017

Gawat, Kota Pangkalpinang Terancam Kehabisan Guru

Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang saat ini dilanda kekhawatiran akan habisnya jumlah guru yang mengajar di SD dan SMP.

Baca Selengkapnya

Presiden Perintahkan Tata Ulang Penyebaran Guru  

18 Januari 2017

Presiden Perintahkan Tata Ulang Penyebaran Guru  

Pemindahan lokasi dinas guru akan diperketat. Rencananya, penempatan guru tak lagi diatur daerah saja, tapi juga oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Selengkapnya

Daerah Tertinggal, Terluar, Terpencil Kurang Ribuan Guru  

25 November 2016

Daerah Tertinggal, Terluar, Terpencil Kurang Ribuan Guru  

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy akan merekrut 6.000 guru untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terpencil.

Baca Selengkapnya

Cirebon Kekurangan 600 Guru Berstatus PNS, Sebagian Guru SD

7 November 2016

Cirebon Kekurangan 600 Guru Berstatus PNS, Sebagian Guru SD

Kalau moratorium pengangkatan PNS tidak segera dihentikan, maka menurut Jaja memasuki 2019 hampir bisa dipastikan guru SD hampir habis.

Baca Selengkapnya

Bangkalan Kekurangan 3.000 Guru PNS  

26 Agustus 2016

Bangkalan Kekurangan 3.000 Guru PNS  

Kekurangan guru di Bangkalan karena tidak meratanya kualitas pendidikan antara SD negeri di kota dan desa.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Sektor Maritim Kekurangan Pengajar

27 Oktober 2015

Pendidikan Sektor Maritim Kekurangan Pengajar

Padahal dalam Nawacita Presiden Joko Widodo, Indonesia fokus
pada sektor maritim.

Baca Selengkapnya

Jakarta Krisis Ribuan Guru Baru

28 September 2015

Jakarta Krisis Ribuan Guru Baru

Sekitar 78 persen guru di Jakarta sudah berusia lebih dari 51 tahun.

Baca Selengkapnya

Kota Bekasi Kekurangan Guru Sekolah Dasar

28 Juni 2015

Kota Bekasi Kekurangan Guru Sekolah Dasar

Sebanak 110 guru memasuki masa pensiun pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Targetkan Kirim 3.500 Guru ke Pelosok

22 Juni 2015

Kemendikbud Targetkan Kirim 3.500 Guru ke Pelosok

Guru yang dikirimkan ke daerah terpencil akan mendapatkan fasilitas perumahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi ke Guru: Bentuk Mereka dengan Mental yang Baik  

25 Mei 2015

Jokowi ke Guru: Bentuk Mereka dengan Mental yang Baik  

Sebanyak 798 peserta program Guru Garis Depan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil.

Baca Selengkapnya