Sejumlah jerigen memenuhi SPBU di kawasan Kosambi, Tangerang, (26/8). Antrean ini disebabkan tertundanya pengiriman pasokan BBM sejak dua hari dan pertamina akan mengurangi pasokan impor minyak mentah karena melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Sumenep - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Gabungan Pemuda dan Mahasiswa Pulau Ra'as berunjuk rasa dengan menyerbu stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin, 23 September 2013. Mahasiswa menyandera petugas SPBU yang dikelola badan usaha milik daerah, PT Wira Usaha Sumekar, dan memaksa petugas mengisi puluhan jeriken kosong. "Kalau tidak diisi, kami akan berbuat anarkistis," kata Pusawi mengancam petugas SPBU.
Aksi nekat mahasiswa kepulauan ini sebagai bentuk protes karena pemerintah tidak bisa menyelesaikan krisis BBM di daerah Sumenep kepulauan. Di antaranya Pulau Kangean, Sapeken, dan Masalembu. Pusawi mengatakan krisis BBM tersebut memicu kerawanan sosial karena nelayan tidak bisa melaut dan perdagangan berhenti total. "Bagi warga pulau, BBM nyawa kedua, harus selalu ada," ujarnya.
Kelangkaan BBM di wilayah kepulauan Sumenep sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Sebelum habis total, harga bensin eceran sempat mencapai Rp 20 ribu per liter.
Kelangkaan BBM diduga terjadi setelah Syamsuddin, warga Pulau Sapudi, ditangkap karena tuduhan penyelundupan BBM. Meski Syamsuddin memegang rekomendasi resmi pengiriman BBM, kasusnya tetap diproses oleh polisi. Menurut dia, akibat penangkapan Syamsuddin, banyak pemegang rekomendasi lain takut mengirim BBM ke wilayah kepulauan.
Sebelum menyerbu SPBU, mahasiswa sempat berunjuk rasa ke kantor Bupati Sumenep. Namun, karena tidak seorang pun pejabat menemu mereka, para mahasiswa akhirnya menyandera sebuah mobil pelat merah milik Pemda Sumenep.
Sekretaris Daerah Sumenep Hadi Soetarto sebelumnya mengatakan pihaknya telah berupaya meminta bantuan Pertamina untuk mengirim BBM ke wilayah kepulauan menggunakan kapal tanker.
Namun belum ada kesepakatan karena biaya distribusi yang diminta Pertamina dianggap terlalu mahal, yakni Rp 1.200 per liter. "Yang pasti, kami akan terus berusaha mencarikan solusi supaya krisis BBM teratasi," katanya.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.