TEMPO Interaktif, Jakarta:Sidang Paripurna DPR kembali ricuh. Lagi-lagi permintaan interpelasi dari sejumlah anggota DPR tentang pembacaan laporan Komisi Politik dan Keamanan (Komisi I) soal pembahasan Surat Presiden perihal Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI, yang menjadi pemicunya. Perang interupsi pun terjadi dalam sidang hari ini, Selasa (23/11) di kompleks MPR/DPR, Jakarta itu.Balkan Kaplale dari Fraksi Partai Demokrat yang mengawali interupsi itu. Dia melihat keganjilan karena rapat tidak dihadiri Ketua DPR Agung Laksono dan Sekjen DPR Faisal Djamal. Dia menganggap Sekjen tidak bertanggung jawab. Shidki Wahab dari Fraksi Partai Demokrat menimpalinya dengan mengatakan, agenda interpelasi itu seolah merampas hak anggota. Sebagai anggota Komisi I belum pernah ikut dalam rapat yang membahas agenda itu. Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjoguritno yang memimpin sidang menanggapi interupsi itu dengan mengatakan, agenda itu telah disepakati dalam rapat pleno dan rapat konsultasi pemimpin 10 fraksi tadi malam. "Akhirnya saya tahu bahwa rapat konsultasi pimpinan tidak pernah disampaikan kepada anggota," katanya sambil tertawa. Dia berharap para pemimpin fraksi selalu memberi informasi kepada para anggotanya. Komentar Soetardjo mengundang teriakan anggota sidang. Salah seorang anggota Fraksi Partai demokrat memohon kearifan pemimpin sidang untuk menilai para pemimpin fraksi. Anggota Komisi I dari Partai Demokrat yang lain berteriak dan mengatakan, Komisi I baru terbentuk 9 November 2004, dan sampai hari ini dia belum pernah dilibatkan dalam kegiatan apa pun. Permadi, anggota Komisi I dari Fraksi PDIP menyangkalnya. Menurut dia, Komisi I telah bersidang dan selalu memberikan surat undangan kepada semua anggota. "Kalau tidak hadir ya itu salahnya, tapi kuorum telah tercapai pada waktu rapat," katanya. Ali Mukhtar Ngabalin dari Fraksi Partai Demokrat pun tampak memukul-mukul meja dan menunjuk-menunjuk anggota dewan. "Kita keluar saja," ujarnya berteriak. Teman-temannya dari Fraksi Partai Demokrat berusaha menenangkannya. Tapi, Ngabali malah berdiri sambil marah-marah.Akhirnya, Soetardjo dengan bijak menskors rapat 15 menit atas usul Drajat Wibowo dari Fraksi Partai Amanat Nasional untuk memberi waktu para pemimpin fraksi melobi anggotanya.Suliyanti - Tempo