Polri Klaim 90 Persen Kasus Terorisme Terungkap

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 16 September 2013 14:57 WIB

Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo mengklaim sekitar 90 persen kasus terorisme yang terjadi di Indonesia mampu diungkap. Menurut dia, kasus terorisme yang belum terungkap hingga saat ini disebabkan perbedaan tingkat kesulitan, bukan berati ketidakmampuan polisi.

"90 persen itu juga kita sidangkan di pengadilan sehingga masyarakat mengetahui prosesnya. Sisanya yakin kita bisa ungkap," kata Timur saat ditemui usai upacara serah terima Jabatan di Mabes Polri, Senin, 16 September 2013.

Timur membantah polisi sengaja melakukan pembiaran terhadap beberapa pelaku teror sehingga belum ditangkap. Menurut dia, penyidik polisi dan Detasemen Khusus Antiteror 88 juga belum menemukan petunjuk jelas perihal keberadaan para pelaku yang masih buron.

Keberhasilan Polri mengungkap kasus teror hingga 90 persen juga mendatangkan apresiasi dari negara internasional. Menurut Timur, banyak kepolisian negara lain yang datang, diskusi, dan belajar mengenai penanganan kejahatan terorisme.

Ia juga menyatakan, sasaran dan teknik teror yang dilakukan berubah dan berkembang. Awalnya, teror berbentuk bom yang disasarkan pada warga negara asing. Metode ini semakin berkurang ketika polisi berhasil mengungkap tempat persembunyian dan pelatihan kelompok tersebut.

Selain itu, tokoh dan ahli perakitan bom banyak yang sudah ditangkap dan tewas. Situasi ini menggeser sasaran kelompok teroris kepada anggota kepolisian dengan penembakan dan penyerangan.

"Penyerangan di Medan, Kantor Polisi Resor Kota Cirebon, dan Pos Pengamanan Lebaran 2012 jadi awal. Tapi semua terungkap," kata Timur.

Timur yakin kasus teror penembak polisi juga akan terungkap. Akan tetapi, kepolisian masih membutuhkan waktu untuk mengejar dan menangkap pelaku yang saat ini diyakini sedang disembunyikan kelompoknya.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya