Penembakan Polisi, Kapolri Sebut Teroris Frustrasi  

Reporter

Sabtu, 14 September 2013 15:25 WIB

Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo menyebutkan maraknya kasus penembakan terhadap anggota kepolisian di berbagai daerah di Indonesia karena polisi selalu mengungkap kasus-kasus terorisme sehingga membuat para teroris frustrasi.

"Hampir semua kasus kami ungkap, sehingga mereka frustrasi dan menyerang polisi. Hanya cara-cara itu yang bisa mereka lakukan," kata Timur di sela-sela puncak acara Sail Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 14 September 2013.

Menurut dia, anggota kepolisian menjadi target karena para teroris mulai frustrasi setelah ruang gerak mereka dipersempit. Jadi mereka menggunakan pola serangan yang bersifat sporadis. "Kami tetap menjamin ketenteraman masyarakat," katanya.

Terkait dengan penembakan terakhir terhadap anggota kepolisian, menurut Kapolri, penembakan itu murni tindak pidana, yakni pencurian dengan kekerasan. Namun, dia berjanji anggota kepolisian tidak gentar memberantas teroris di negeri ini. "Kami tak gentar dengan aksi-aksi yang menimpa anggota kami," ia menegaskan.

YOHANES SEO

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya