Adik Anis Matta Akui Terima Rp 3 M dari Fathanah  

Reporter

Jumat, 13 September 2013 12:00 WIB

Makan pagi sejumlah petinggi PKS dan Ahmad Fathanah di rumah Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin (baju biru, kanan). Berturut-turut dari sebelah kiri Ilham adalah mentan Suswono (batik), Anis Matta (baju putih), Fahri Hamzah, Ahmad Fathanah, dan Akmal Nasluddin (Ketua DPW PKS Sulsel). news.detik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang perkara dugaan suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah mengungkap penyerahan duit Rp 3 miliar dari Fathanah ke Saldi Matta. Adik Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta ini mengaku menerima uang tersebut pada 7 Oktober 2012.

Menurut Saldi, ketika itu Fathanah mendatangi kantornya, sebuah perusahaan biro perjalanan, di Tebet, Jakarta Selatan. “Dia bilang enggak punya tempat buat nyimpan,” ujar Saldi ketika bersaksi dalam sidang Fathanah di Pengadilan Korupsi Jakarta, Kamis, 12 September 2013.

Setelah menghitung uang dalam pecahan Rp 100 ribu di travel bag itu, Saldi menyimpan duit tersebut di brankas kantornya. “Dua pekan kemudian, Fathanah beberapa kali mengambilnya,” katanya.

Kesaksian Saldi ini dianggap hakim tidak akur dengan pengakuan Fathanah. Dalam persidangan sebelumnya, Fathanah mengaku awal-pertengahan Oktober 2012 pernah meminjam duit Rp 20 juta kepada Saldi untuk membeli tas Louis Vuitton dan Rp 5,2 juta untuk membeli baju Zegna. "Dia kan nyimpan uang di tempat Saudara, kenapa dia juga minjem uang," kata hakim Joko Subagyo. Tampak gugup, Saldi menjawab pertanyaan itu. “Duit yang disimpan itu, kata Fathanah, buat urusan pekerjaan.”

Namun, sebelumnya kepada Tempo, Yudi Setiawan mengungkapkan cerita berbeda. Yudi adalah pemilik PT Cipta Inti Parmindo yang digandeng Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq untuk menggarap proyek-proyek di Kementerian Pertanian. Fathanah adalah orang kepercayaan Luthfi--ketika itu Presiden PKS. Luthfi juga terdakwa perkara suap impor sapi dan pencucian uang.

Menurut Yudi, dia mengaku pernah menyerahkan duit Rp 8,82 miliar untuk Anis Matta--saat itu Sekretaris Jenderal PKS dan Wakil Ketua DPR Bidang Anggaran. “Duit itu untuk memuluskan proyek di Kementerian Pertanian,” katanya. (Baca: Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah)

Catatan Yudi menyebutkan, duit untuk Anis ditransfer melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbesar Rp 1,74 miliar. Sumber Tempo menyebutkan, duit itu tak langsung mengalir ke Anis, melainkan melalui Saldi.

Dalam persidangan kemarin, jaksa KPK sebenarnya berencana menghadirkan Anis dan Yudi sebagai saksi. Namun, menurut jaksa, Anis tidak bisa datang karena tengah sibuk dengan acara partai. Sebelumnya, Anis membantah pernah menerima duit dari Fathanah. Adapun Yudi tidak bisa hadir karena ada masalah keamanan keluarga. Yudi kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena tersangkut korupsi proyek di sana.

Selain soal penyerahan duit, dalam sidang itu terungkap kedekatan Fathanah dengan Saldi. "Dia pernah kontak saya, dia bilang, 'Dinda apa kabar?'" kata Saldi, "Cair saja sesama orang Makassar. Saya panggil dia Kanda.”

NUR ALFIYAH | GALVAN YUDISTIRA | ANTON A

Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

54 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

19 Juni 2023

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

Lukas Enembe seharusnya menjalani sidang pertama pada Senin, 12 Juni 2023. Namun ia sakit, lalu meminta hadir langsung di pengadilan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

12 Juni 2023

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

Pengacara Lukas, Otto Cornelis Kaligis, mengatakan kliennya ingin masyarakat melihat bahwa Lukas Enembe memang betulan sakit.

Baca Selengkapnya

Berkas Tahap II Diserahkan, Lima Tersangka Korupsi Impor Garam Segera Jalani Sidang

2 Maret 2023

Berkas Tahap II Diserahkan, Lima Tersangka Korupsi Impor Garam Segera Jalani Sidang

Lima tersangka kasus korupsi impor garam segera akan menghadapi sidang. Penyerahan berkas tahap 2 telah dilaksanakan.

Baca Selengkapnya

Surya Darmadi Kembali Sebut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mengada-Ada

18 September 2022

Surya Darmadi Kembali Sebut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mengada-Ada

Surya Darmadi menyatakan dirinya seharusnya hanya mendapatkan sanksi administratif, bukan pidana.

Baca Selengkapnya

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

30 Juni 2022

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

KPK akan melelang tanah dan bangunan sitaan milik terpidana kasus suap pengurusan kuota impor daging dan tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

22 April 2022

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

16 November 2021

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

2 Juni 2020

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.

Baca Selengkapnya

Di Sidang Tipikor, Netanyahu Mengklaim Dirinya Dijebak

24 Mei 2020

Di Sidang Tipikor, Netanyahu Mengklaim Dirinya Dijebak

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berusaha tampil tak bersalah di sidang tindak pidana korupsi. Ia mengklaim polisi korup menjebaknya.

Baca Selengkapnya