Sutarman: Tangani Korupsi, Polisi Kurang Publikasi
Kamis, 5 September 2013 14:07 WIB
TEMPO/Jacky Rachmansyah
TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Sutarman mengklaim, tahun 2013 ini, kepolisian sudah menangani kasus korupsi melebihi anggaran yang disediakan. Menurut Sutarman, Bareskrim hanya memiliki anggaran untuk 23 kasus korupsi. Sampai saat ini, Bareskrim menangani 34 kasus. "Sudah lebih dari anggaran, yang sudah selesai ada 18 kasus," kata Sutarman di kantor Komisi Kepolisian Nasional, Kamis, 5 September 2013. Adapun anggaran yang disediakan untuk setiap kasus sebesar Rp 208 juta. Sutarman menyebutkan, kepolisian tidak memandang penanganan kasus dari besar atau kecilnya. Semua kasus korupsi, kata dia, harus ditangani hingga tuntas. "Semua, kan, menyebabkan kerugian negara," kata dia. Sampai saat ini, kepolisian terus mengusut kasus korupsi, baik itu yang dilakukan oleh kepala daerah, wali kota, bupati, maupun gubernur. Hari ini, Kompolnas memanggil Sutarman terkait penanganan kasus korupsi oleh kepolisian. Sutarman mengklaim sudah banyak menyelesaikan penyidikan kasus korupsi. "Kurang publikasi saja," kata dia.TRI ARTINING PUTRI Berita Terpopuler Tolak Miss World, FPI: Bali Itu Bagian IndonesiaMenteri Suryadharma Ali Tolak Ajang Miss World Jika Capres, Jokowi Harus Minta Izin DPRD DKI Djoko Suyanto: Sengman Bukan Utusan SBY Kasus Cebongan Akan Dibawa ke Forum Internasional
Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali
8 jam lalu
Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali
Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.
Baca Selengkapnya
Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
10 jam lalu
Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.
Baca Selengkapnya
Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?
17 jam lalu
Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?
Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?
Baca Selengkapnya
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
18 jam lalu
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca Selengkapnya
Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
20 jam lalu
Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca Selengkapnya
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
2 hari lalu
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca Selengkapnya
TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
2 hari lalu
TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca Selengkapnya
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
3 hari lalu
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca Selengkapnya
Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
3 hari lalu
Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca Selengkapnya
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
4 hari lalu
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
5 jam lalu
5 jam lalu
8 jam lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
12 jam lalu
14 jam lalu
16 jam lalu
16 jam lalu
17 jam lalu