Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan

Reporter

Minggu, 1 September 2013 18:49 WIB

Briptu Rani. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya-Kasus dugaan pelecehan yang dialami Ranny Indahyuni Nugraeni di Markas Kepolisian Resor Mojokerto membuatnya belajar satu hal: tidak lagi ramah kepada orang lain. Menurut Ranny, selama menjadi polisi wanita ia berusaha bersikap ramah kepada semua orang.

Namun justru keramahan itulah yang kerap disalahartikan. Banyak orang yang kemudian memaknai keramahan Ranny sebagai kesediaan untuk memberikan lebih dari sekedar hubungan biasa. "Mungkin aku nggak boleh ramah lagi ke orang," kata Ranny kepada Tempo di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya akhir Juli 2013 lalu.

Setelah kasus yang berujung pada pemecatannya sebagai polisi, Ranny berkomitmen akan lebih tegas jika berhubungan dengan orang lain, terutama lawan jenis. Ia tak mau pengalaman pahitnya itu terulang kembali.

Ranny menjalani profesi sebagai polisi wanita selama 6 tahun. Setelah lulus dari Sekolah Kepolisian di Jakarta, ia pun ditempatkan di Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur. Dari Bojonegoro perempuan berparas jelita ini lalu dimutasi ke Polres Mojokerto.

Di Polres Mojokerto Ranny tercatat tiga kali disersi. Ranny berdalih tidak nyaman bertugas di polres tersebut. Sejumlah polisi wanita, menurut Ranny, tidak menyukai kehadirannya.


Suasana kerja di Polres Mojokerto dirasakan berbeda dengan di Kepolisian Daerah Jawa Timur, tempat terakhirnya sebelum akhirnya dipecat. "Di Polda itu enak dan nyaman. Orang-orangnya ramah," katanya.

Tapi, takdir berkata lain. Keberanian Ranny mengungkap kasusnya harus dibayar dengan pemecatan. Sekarang, janda satu anak ini kembali ke kota kelahirannya di Bandung. Disana, ia mulai meniti hidupnya. Menjadi artis merupakan obsesinya. Ia juga berencana bisa memiliki kekasih dan menikah.

AGITA SUKMA LISTYANTI



Baca Edsus Polwan Jelita untuk Peringatan 65 Tahun Polwan Indonesia

Berita Edsus Polwan Jelita Lainnya:
Brigadir Avvy Olivia: Sesuai Perintah Atasan

Brigadir Avvy Olivia Pernah Jadi Pramugari Polri

Tindakan Negatif Polwan Bukan Dari Institusi

Jumlah Polisi Wanita Hanya 3,6 Persen

Dari Dulu Polwan Cantik Dan Pintar

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya