Newmont: Ada Usaha Membelokkan Masalah Kasus Buyat

Reporter

Editor

Rabu, 10 November 2004 20:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak PT Newmont merasa ada usaha membelokkan masalah utama di Teluk Buyat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. ?Sebetulnya kalau kita berpijak pada masalah utama yaitu dugaan pencemaran air laut, masalah Buyat sudah selesai," ujar juru bicara Newmont Kasan Mulyono pada wartawan pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/11). Kasan menjelaskan, hasil studi WHO/Minamata Institute terbukti tidak ada pencemaran air laut dan ikan akibat merkuri dan arsen. ?Tapi sekarang ada isu yang melebar, yaitu pencemaran di sedimen,? ujarnya. Padahal, katanya, untuk menilai pencemaran sedimen tidak ada standarnya. Selain itu, pihak Newmont sudah menyadari bahwa kandungan arsen di sedimen tinggi karena secara alami sudah ada dalam batuan. ?Karenanya, Newmont membuat sistem pembuangan tailing yang aman sehingga tidak mencemari perairan dan ikan,? ucapnya. Imelda Adhisaputra, asisten manajer PT Newmont Pacific Nusantara pun angkat bicara. Ia menambahkan isu awal kasus Buyat yang menduga adanya penyakit Minamata harus dikembalikan. "Karena ternyata tidak terbukti ada Minamata," ujarnya. Ia pun bertanya, ?Kalau kita tidak percaya pada hasil penelitian WHO, kepada siapa lagi kita akan percaya?" Di tempat yang terpisah, beberapa LSM mengadakan konferensi pers. Selain Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), sebagai narasumber ada Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Tim Advokasi Pembela Aktivis Lingkungan (TAPAL), dan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL). Peneliti WALHI Raja Siregar memaparkan hasil kajian tim teknis yang pernah dipresentasikan pada tim pengarah dan menteri, Senin (8/11). Ia menerangkan dari kajian tim teknis terbukti bahwa tidak ada lapisan termoklin di kedalaman kurang dari 82 m, seperti yang diklaim Newmont dalam dokumen AMDAL-nya. Selain itu, kata dia, terjadi pencemaran secara signifikan pada sedimen laut di sekitar lokasi tailing. "Ini bisa dilihat dari kandungan Arsen (As) di sedimen sebesar 2,3 hingga 666 ppm untuk Teluk Buyat. Sedangkan standar Magosh menyatakan ada pencemaran jika melebihi angka 50 hingga 330 ppm," ujarnya. Raja juga menjelaskan bahwa hasil pencemaran sedimen berakibat pada menurunnya indeks biodiversitas di Teluk Buyat. "Ada korelasi antara pencemaran sedimen dengan indeks biodiversitas di daerah pembuangan tailing," tuturnya. Yang perlu dicermati selain sedimen, adalah kondisi air minum. Dari 6 sumur penduduk Buyat, kata Raja, ditemukan 4 sumur yang mengandung konsentrasi arsen di atas baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan.. Rr. Ariyani ?Tempo

Berita terkait

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

3 November 2016

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

Medco rampungkan transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar setara Rp33,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

1 Maret 2016

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

Peningkatan pembayaran royalti selama 2015 sangat signifikan dibandingkan dengan 2014 lalu.

Baca Selengkapnya

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

22 Januari 2016

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

Sesuai dengan manifes, limbah yang diangkut kapal MV Red Rock adalah pelumas bekas dan limbah-limbah bekas pakai lain.

Baca Selengkapnya

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

21 Januari 2016

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

Rute kapal pengangkut limbah B3 berangkat dari Pelabuhan Newmont di Mataram dengan tujuan Surabaya dan singgah di Kupang.

Baca Selengkapnya

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

30 November 2015

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

Pemilik Medco, Arifin Panigoro, dikabarkan ingin membeli 76 persen saham Newmont.

Baca Selengkapnya

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

27 November 2015

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PTNNT calon pemegang saham baru.

Baca Selengkapnya

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

19 September 2015

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Ekspor Newmont Tunggu MoU Smelter Diteken  

16 September 2015

Perpanjangan Ekspor Newmont Tunggu MoU Smelter Diteken  

MoU pembangunan smelter di Gresik oleh Newmont dan Freeport bakal berakhir pada 30 September mendatang.

Baca Selengkapnya

Pencari Kerja Blokade Jalan, Operasional Newmont Terganggu

31 Agustus 2015

Pencari Kerja Blokade Jalan, Operasional Newmont Terganggu

Para pencari kerja asal Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, memblokade pintu akses kawasan tambang PT Newmont Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Newmont Nusa Tenggara Jadi Motor Penggerak Pembangunan

31 Mei 2015

Newmont Nusa Tenggara Jadi Motor Penggerak Pembangunan

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap PT Newmont Nusa Tenggara jadi motor penggerak pembangunan di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya