TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengadukan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. "Kami melapor terkait pernyataan Nazaruddin yang tak benar," kata juru bicara Kementerian, Restuardi Daud, melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 30 Agustus 2013.
Menurut Restu, Kementerian tak terima disebut Gamawan turut terlibat dalam korupsi pengadaan KTP elektronik yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam kicauannya, Nazar menyatakan Gamawan beserta sejumlah pejabat di Kementerian turut menikmati duit korupsi. "Tuduhan Mendagri menerima uang terkait e-KTP tidak benar," ujar Restu.
Dalam beberapa kesempatan, Gamawan selalu menyatakan tak akan terlibat dalam kongkalikong pengadaan proyek e-KTP. Sejak awal proyek, Gamawan bahkan telah meminta koordinasi dan supervisi langsung dari KPK untuk mengawasi proses tender e-KTP ini.
Kemarin di kantor KPK, Nazaruddin menyatakan korupsi e-KTP ini langsung dikendalikan mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Bendahara Umum Golkar Setya Novanto. Uang untuk Kemendagri, kata Nazar, ada yang ditransfer lewat pejabat pembuat komitmen dan ada pula yang melalui Sekretariat Jenderal.
Dalam pengadaan e-KTP ini, Nazar mengaku sebagai pelaksana proyek bernilai Rp 6,3 triliun. Dia terlibat bersama Andi Saptinus. Selain keterlibatan anggota Dewan. "Siapa namanya, tanya ke penyidik kalau mau mengetahui lebih jelas," ujar Nazar.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Khofifah Kalah di Pilkada Jatim? PKB: Tunggu Dulu
Hasil Lengkap Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat LSI
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat
Polisi yang Tilang Ferrari Dapat Penghargaan
Tim Khofifah Mengaku Temukan Kecurangan di Madura
Krisis Suriah, Rusia Kirim Kapal Perang
Berita terkait
Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?
4 hari lalu
Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.
Baca SelengkapnyaDukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda
7 hari lalu
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini
Baca SelengkapnyaIrjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar
45 hari lalu
Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali
Baca SelengkapnyaAHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil
51 hari lalu
Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.
Baca SelengkapnyaMendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa
59 hari lalu
Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan
Baca SelengkapnyaPemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
26 Februari 2024
Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKorupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun
22 Februari 2024
Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan
Baca SelengkapnyaStafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula
7 Februari 2024
Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku
23 Desember 2023
Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.
Baca SelengkapnyaTidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main
20 November 2023
"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.
Baca Selengkapnya