Berkas Belum Lengkap, Aiptu Labora Terancam Bebas  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 29 Agustus 2013 13:28 WIB

Aiptu Labora Sitorus. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua memastikan tersangka dugaan penimbun BBM ilegal, Aiptu Labora Sitorus, terancam dilepas 2 minggu lagi. Pasalnya, saat itu masa penahanan Aiptu Labora di Polda Papua sudah habis dan tak bisa diperpanjang lagi.

Sampai kini berkas perkara yang telah dikembalikan Kejati Papua ke Polda Papua belum kunjung dilengkapi. "Yang jelas, masa penahanan dia (Aiptu Labora) habis 2 minggu lagi," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Papua, Obeth Ansanay, Kamis, 29 Agustus 2013, melalui sambungan telepon.

Sebetulnya, kata Obeth, gelar perkara Aiptu Labora antara Kejati Papua dengan Polda Papua sudah berkali-kali dilakukan. Namun Kejati Papua menilai berkas perkara yang disusun Polda Papua belum lengkap. "Kalau sudah dilengkapi dan siap disidangkan, akan segera kami informasikan," janji Obeth.

Obeth tidak mau merinci poin-poin apa saja yang belum dilengkapi Polda Papua dalam berkas perkara Aiptu Labora. Obeth mengaku jaksa pidana khusus yang mengetuai tim penyidik dan mengetahui rincian berkas Aiptu Labora sedang dinas ke luar kota.

Sejak 16 Mei lalu, Polda Papua menetapkan perwira pertama di Polres Raja Ampat, Papua Barat, itu sebagai tersangka kasus dugaan penimbunan ribuan ton BBM ilegal. Belakangan, Polda menetapkan Aiptu Labora sebagai dua tersangka kasus lainnya, yakni dugaan pembalakan liar dan tindak pidana pencucian uang.

Aiptu Labora diduga memiliki rekening tak wajar senilai Rp 1,5 triliun yang merupakan akumulasi transaksi pada 2007-2012. Sejauh ini, Polda telah menyita beberapa aset Aiptu Labora, seperti enam truk dan sejumlah aset tak bergerak termasuk tanah.

KHAIRUL ANAM




Topik Hangat


Lurah Lenteng Agung | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim


Berita Lainnya:
Lurah Susan: No Comment!
Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Jokowi Bagian Strategi Politik PDIP di Pemilu 2014
Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati Diprediksi Restui Pencapresan Jokowi

Berita terkait

Alasan KPK Banding Vonis 6 tahun Hasbi Hasan

3 hari lalu

Alasan KPK Banding Vonis 6 tahun Hasbi Hasan

Putusan hakim itu jauh lebih ringan ketimbang tuntutan JPU KPK yang minta Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan dijatuhi hukuman 13 tahun delapan bulan.

Baca Selengkapnya

KPK Resmi Ajukan Banding atas Vonis Hasbi Hasan

3 hari lalu

KPK Resmi Ajukan Banding atas Vonis Hasbi Hasan

Tim Jaksa KPK telah menyerahkan memori banding dalam perkara yang menjerat Sekretaris Mahkamah Agung Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

11 hari lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

12 hari lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya