Audit Hambalang, DPR: 15 Nama Anggota Tak Ada

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 27 Agustus 2013 20:54 WIB

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo (kedua kiri) menyerahkan berkas hasil audit kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad didampingi Anggota BPK Ali Masykur Musa (kiri) dan Wakil ketua KPK Zulkarnaen di gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/8). Kedatangan BPK kali ini untuk menyerahkan hasil audit Hambalang ke KPK untuk tindak lanjut penyidikan kasus Hambalang yang merugikan negara Rp. 471 Miliar dari proyek senilai Rp. 2,5 Triliun. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua komisi pendidikan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Agus Hermanto mengatakan bahwa 15 legislator yang sempat disebut melanggar mekanisme pembahasan anggaran proyek Hambalang, tidak terbukti pada laporan audit II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diberikan kepada DPR pekan lalu.

Hal itu menurut Agus, sudah disepakati setelah melalui pembahasan pada rapat komisi. "Kami bahas hari ini, dan setelah kami baca memang tidak ada," kata Agus saat dihubungi Tempo Selasa, 27 Agustus 2013.

Disinggung mengenai perbedaan dengan laporan audit yang beredar, serta kemungkinan penghilangan nama dalam audit II ini, Agus mengatakan bahwa dirinya hanya menyampaikan hasil rapat yang didasarkan pada laporan BPK yang diterimanya. "Saya hanya bertugas menyampaikan keputusan rapat."

Agus enggan mengomentari keaslian laporan yang sempat beredar di media. Yang jelas menurutnya laporan yang menjadi bahan pembahasan komisinya adalah laporan yang diterima dari BPK. Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa apa yang disampaikannya juga sebagai klarifikasi kepada media terhadap kabar yang beredar selama ini.

Setelah dibahas di komisi pendidikan, Agus mengatakan, keputusan yang diambil akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pimpinan DPR sebelum dibahas dengan BPK.

Agus mengaku pada saat pembahasan proyek Hambalang, dirinya masih berada di komisi perdagangan, sehingga tidak mengetahui pasti apa yang ada di komisi pendidikan saat itu.

Seperti diberitakan, pada Jumat 23 Agustus 2013 lalu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Poernomo menyerahkan audit II terhadap pembangunan proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang.

Dalam dokumen audit investigasi BPK tahap II atas proyek Hambalang yang sempat diterima Tempo, ada 15 legislator yang dianggap melanggar mekanisme pembahasan anggaran proyek.

Salinan itu dalam salinan tersebut juga menyimpulkan ada dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak, pelelangan, pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan pencairan uang muka. Penyimpangan itu mengakibatkan kerugian
negara Rp 471,707 miliar.

FAIZ NASHRILLAH
Terhangat:
Konflik Keraton Solo | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim


Baca Juga:
Ini Modal Jokowi buat 'Nyapres'

Warga Pluit Laporkan Jokowi ke Polisi

Lelucon Politik ala Calon Presiden

Usia dan Harga Tiket Bikin Konser Metallica Damai





Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

3 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

7 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

21 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

22 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

22 jam lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

23 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 hari lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

1 hari lalu

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.

Baca Selengkapnya

Tiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara

1 hari lalu

Tiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara

Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya