Dua Kubu di Keraton Surakarta Berikan Opsi Damai

Reporter

Selasa, 27 Agustus 2013 19:25 WIB

Sejumlah panitia Hala Bihalal bersiap menyambut tamu di kediaman Paku Buwana XIII di Solo, (26/8). Acara tersebut akhirnya batal lantaran dibubarkan oleh dewan adat Keraton Solo. Tempo/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Solo--Dua kubu yang berseteru di Keraton Surakarta sama-sama memilih cooling down agar suasana kembali kondusif. Mereka juga sama-sama membuka peluang untuk saling berdamai. Hanya saja, hingga saat ini belum ada komunikasi di antara kubu Paku Buwana XIII dan kubu dewan adat.

Salah satu pendukung dewan adat, KRMH Satryo Hadinagoro mengatakan bahwa konflik dalam keraton bermula dari pelanggaran adat. "Tedjowulan keluar dari keraton dan mengaku sebagai raja," katanya, Selasa 27 Agustus 2013. Hal itu dilakukan beberapa saat setelah Paku Buwana XIII wafat sekitar sembilan tahun lalu.

Padahal, keraton saat itu telah mengangkat putra tertua PB XII, Hangabehi. Tindakan Tedjowulan tersebut dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap adat dalam keraton.

Meski Hangabehi dan Tedjowulan telah berdamai pada tahun lalu, dewan adat belum mengakuinya. Mereka menganggap perdamaian itu menjadi sebuah hubungan pribadi. "Sedangkan pelanggaran adat harus diselesaikan secara adat," katanya.

Dewan adat juga tidak mengakui adanya rekonsiliasi itu lantaran tidak dilibatkan. "Saat itu hanya ada PB XIII bersama kubu Tedjowulan," katanya. Hal itu justru berakibat konflik dalam keraton semakin meluas.

Menurut Satryo, PB XIII tidak bisa mengambil keputusan sendiri dalam rekonsiliasi. "Harus melibatkan dewan adat," katanya. Dia menegaskan bahwa raja hanya merupakan salah satu bagian dari adat yg hidup dalam keraton.

Dia menyebut bahwa dewan adat sebenarnya masih membuka peluang untuk berdamai. "Tedjowulan harus minta maaf secara adat," katanya. Selain itu, Tedjowulan juga harus bersedia untuk kembali tunduk pada aturan adat.

Terpisah, Tedjowulan juga mengatakan bahwa pihaknya juga sanggup untuk berdamai. Hanya saja, dia juga meminta syarat. "Semua yang ada di dalam keraton harus tunduk pada perintah raja," katanya.

Menurut Tedjowulan, keberadaan dewan adat tersebut justru tidak sesuai dengan adat keraton. Terlebih, dewan adat menyebut diri sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di keraton. Sesuai adat keraton, raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. "Orang Jawa menyebutnya sebagai sabda pandhita ratu," katanya.

Paku Buwana XIII yang saat itu bersama Tedjowulan secara tidak disangka-sangka juga bersedia memberikan pernyataan kepada wartawan. Selama ini, dia sangat jarang memberikan pernyataan kepada pers. "Acara (halalbihalal) kemarin untuk berdamai," katanya terbata-bata lantaran penyakit stroke yang pernah dideritanya.

Paku Buwana XIII mengaku telah mengundang semua adik-adiknya, termasuk yang berada di kubu dewan adat untuk hadir dalam acara tersebut. "Saya undang (untuk) sungkem," katanya. Hanya saja, acara tersebut akhirnya batal lantaran dibubarkan oleh kubu dewan adat.

Sementara itu, Pemerintah Kota Surakarta menyatakan kesiapannya untuk menjadi mediator bagi dua kubu yang bertikai. "Kami siap asal tidak ada keterlibatan orang luar," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi rudyatmo saat ditemui.

Dia menyayangkan kehadiran pihak dari luar keraton yang justru berpotensi memperbesar konflik. Salah satunya adalah kehadiran kelompok perguruan silat yang didatangkan oleh dewan adat. "Yang benar itu ya ngundang Satuan Polisi Pamong Praja," katanya.

AHMAD RAFIQ

Terhangat:
Konflik Keraton Solo | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim

Berita terkait:

Mobil Hardtop Jebol Pintu Keraton Surakarta

Raja Pakubuwono XIII Disandera?

Keraton Surakarta Ribut, Kelompok Silat Dikerahkan

Berita terkait

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.

Baca Selengkapnya

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.

Baca Selengkapnya

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.

Baca Selengkapnya

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.

Baca Selengkapnya

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.

Baca Selengkapnya