TEMPO Interaktif, Jakarta:Rapat informal antara Ketua DPR Agung Laksono dengan para ketua fraksi yang digelar di Ruang Narcissus Room Hotel Mulia, Jumat (5/11) malam menyepakati untuk menggelar ulang sidang paripurna. Kedua kubu yang berseberangan yaitu Koalisi Kebangsan dan Koalisi Kerakyatan, sepakat untuk mengumumkan ketua dan wakil ketua semua komisi pada sidang tersebut. Bursah Zarnubi dari Partai Bintang Reformasi mengemukakan hal itu kepada wartawan disela-sela rapat. Namun, menurut dia, komposisi ketua komisi yang diharapkan diberlakukan secara proporsional oleh Koalisi Kerakyatan, masih juga belum disepakati. Selain itu, perubahan tata tertib Dewan, juga belum sepakati. Seperti banyak diberitakan media massa, konflik internal DPR berlangsung berkepanjangan. Pokok pangkalnya adalah pembagian kursi ketua dan wakil ketua komisi yang dinilai tidak proporsional oleh Koalisi Kerakyatan. Koalisi ini lalu memboikot saat Sidang Paripurna mengesahkan kelengkapan komisi-komisi itu.Sampai rapat semalam usai, kedua koalisi hanya bersepakat untuk membahas kembali masalah itu pada pertemuan serupa yang akan digelar di Hotel Mulia Minggu (7/11) malam. Abdilah Toha dari Partai Amanat Nasional terkesan tidak puas dengan hasil rapat. Saat ditemui usai rapat ia mengatakan bahwa belum ada sesuatu yang konkrit yang dicapai rapat itu. "Tidak ada tanggapan berarti dari mereka atas usulan kami," katanya.Adapun Agung Laksono menilai sebaliknya. Menurut dia, sudahh ada kemajuan dalam kompromi. "Tapi saya tidak bisa menceritakan apa yang sudah diperoleh dan apa yang belum diperoleh," ujarnya.Agung berharap apa yang telah dibicarakan pada rapat semalam tidak disiarkan ke masyrakat terlebih dahulu agat tidak menimbulkan tafsiran-tafsiran yang menggangu proses ini. Namun, dia mengungkapkan, sidang paripurna rencananya akan berlangusng hari Selasa (9/11). "Agenda dalam rapat paripurna akan ditentukan oleh Badan Musyawarah DPR," ujarnya.Purnomo G Ridho/Indra Darmawan - Tempo