Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar

Reporter

Selasa, 20 Agustus 2013 05:55 WIB

Rudi Rubiandini. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta--Komisi Pemberantasan Korupsi menduga Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, menjadi bagian dari jejaring makelar proyek dan anggaran di lembaga tersebut. Dalam kasus suap yang menjeratnya, Rudi diduga berkongsi dengan sejumlah anak buahnya, makelar luar, dan petinggi perusahaan rekanan.

"Dalam permainan tender minyak ini, ada sejumlah pejabat bermental calo yang merupakan rent seeker. Ini mental kumuh," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas kepada Tempo, Senin 19 Agustus 2013. Busyro yakin korupsi di sektor minyak dan gas sistemik dan masif.

Sumber Tempo menyebutkan, dua pejabat SKK Migas yang diduga menjadi bagian dari jejaring Rudi dalam permainan tender kondensat di lembaga itu adalah Kepala Divisi Penunjang Operasi Iwan Ratman serta Kepala Divisi Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat Agus Sapto Rahardjo Moerdi Hartono. Keduanya telah dinonaktifkan dari jabatannya sehari setelah komisi antikorupsi meminta pihak Imigrasi mencegah mereka bepergian ke luar negeri, Rabu pekan lalu.

Dua pejabat ini, kata sumber itu, yang ikut membantu Rudi agar PT Kernel Oil Pte Ltd memenangi tender 400 ribu sampai 500 ribu kondensat di SKK Migas, yang tendernya digelar kemarin. Tapi, sebelum tender digelar, Selasa malam pekan lalu, KPK menangkap Rudi karena diduga menerima suap dari petinggi Kernel Indonesia, Simon G. Tanjaya, melalui Devi Ardi, pelatih golf yang menjadi kurir suap. Juru bicara KPK, Johan Budi, enggan mengklarifikasi informasi itu. "Mereka dicekal karena keterangannya dibutuhkan," kata Johan.

Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kasus dugaan suap yang melibatkan Rudi merupakan pintu masuk untuk lembaganya membongkar kasus dugaan korupsi di sektor pertambangan, terutama di SKK Migas. Tahun lalu saja, KPK sudah menerima laporan 20 penyimpangan anggaran di SKK Migas-ketika itu masih Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas. Nilai penyimpangannya diduga mencapai Rp 152,4 triliun, yang digangsir dengan berbagai modus.

Kepala BP Migas 2005-2008, Kardaya Wardika, mengakui di lembaga itu memang rawan penyimpangan anggaran dan permainan proyek. Sebagian modusnya, kata dia, adalah permainan calo yang melibatkan pejabat di Kementerian Energi dan BP Migas. "Misalnya, supaya perusahaan rekanannya menang, pejabat ini mencari-cari kesalahan perusahaan kompetitor atau dibuat tidak lengkap administrasinya," kata Kardaya.

Saat ditemui di kantornya, pejabat sementara Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko, enggan mengomentari ihwal Rudi menjadi bagian dari calo proyek. "Saya tidak bisa berkomentar karena belum tahu yang mana calo dan mana yang bukan," katanya.

ANTON APRIANTO | ANANDA TERESIA | MUHAMMAD RIZKI | BERNADETTE CHRISTINA

Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim

Berita Terkait:

KPK Minta Rudi Blak-blakan Soal Suap SKK Migas

Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei

Belum Jujur, KPK Berharap Rudi Dapat Hidayah

Berita terkait

Adu Sanggah soal Duit Rp 60 Miliar Seret Kepala Bea Cukai Purwakarta

1 jam lalu

Adu Sanggah soal Duit Rp 60 Miliar Seret Kepala Bea Cukai Purwakarta

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy terseret saling lapor ke polisi dan KPK soal uang Rp 60 miliar yang diduga digelapkan rekan bisnis.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

2 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

2 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Penyanyi Nayunda Nabila

3 jam lalu

Usut Dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Penyanyi Nayunda Nabila

Nayunda Nabila dan pihak biro perjalanan swasta akan diperiksa KPK dalam kasus dugaan pencucian uang Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

4 jam lalu

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

Anggota Pansel KPK diminta agar bersih dari genealogi politik.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

7 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

Semua saksi yang akan dihadirkan dalam sidang hari ini adalah bawahan Syahrul Yasin Limpo semasa jadi Menteri Pertanian.

Baca Selengkapnya

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

7 jam lalu

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membenarkan dirinya saat ini telah dibebastugaskan dari jabatannya lantaran sedang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

7 jam lalu

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

KPK kembali menetapkan eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka dalam kasus dugaan TPPU dengan nilai mencapai Rp 100 miliar.

Baca Selengkapnya

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

19 jam lalu

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

Direktorat Jenderal Bea Cukai telah membebatugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy sejak 9 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

2 hari lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya