Kompolnas Ragukan Kronologi Pembunuhan Sisca Yofie

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 16 Agustus 2013 23:26 WIB

Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Kombes Sutarno, memaparkan hasil penyidikan polisi beserta barang bukti dan dua tersangka kasus penjambretan dan pembunuhan terhadap Fransisca Yofie di Bandung, Jawa Barat, (13/8). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Komisi Kepolisian Nasional meragukan kronologi peristiwa pembunuhan Franceisca Yofie versi polisi dan tersangka Wawan serta Ade. Khususnya ihwal apakah korban tewas setelah kepalanya terbentur rantai sepeda motor para tersangka dan rambutnya tersangkut gir lalu terseret atau akibat diseret motor dan dibacok tersangka.

Salah satu komisioner, Hamidah, mengatakan, Kompolnas datang untuk mengklarifikasi penanganan kasus ini karena sejauh ini ada dua versi. Satu versi melihat bahwa korban dibacok dan diseret tersangka Wawan dan Ade. Versi lainnya, dari hasil pemeriksaan penyidik menunjukkan bahwa dia (Sisca Yofie) terseret.

"Dokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Barat) menganggap luka di dahi korban itu akibat terbentur rantai motor saat korban terjatuh lalu terseret. Kami melihat luka itu akibat bacokan (senjata tajam tersangka). Tersangka juga mengaku membacok,"ujar Hamidah usai bertemu penyidik kasus pembunuhan Yofie di markas Polrestabes Bandung, Jum'at 16 Agustus 2013.

Hamidah juga menuturkan bahwa menurut tersangka Wawan, sejak awal Yofie berusaha menghentikan aksi jambret dengan merangkul leher tersangka dari belakang dan terbawa laju motor. Namun di sela perjalanan sepeda motor yang dikemudikan tersangka Ade, Wawan berhasil melepaskan rangkulan Yofie.

"Tapi tadi sedikit kami diskusikan panjang, karena jalan (yang dilintasi motor pelaku) itu menurun dan ada gravitasi, maka setelah lepas dari tubuh tersangka dan motor tetap melaju, tubuh korban akan tertinggal di belakang,"kata dia. Tapi dari pemeriksaan polisi, Yofie terjatuh ke bagian samping belakang motor dan bagian dahinya terbentur rantai motor. Lalu, rambut korban melilit gir motor dan tubuhnya terseret.

"Kami belum mendapat jawaban yang memuaskan, apakah luka di bagian depan kepala akibat senjata tajam atau akibat benturan dengan bagian sisi kiri (belakang) motor dan putaran rantai motor. Pelaku mengaku membacok korban. Menurut visum dokter itu akibat bacokan benda tajam,"kata Hamidah.

Komisioner M. Nasser menambahkan, dari hasil visum dokter forensik, terdapat beberapa bagian organ tubuh korban yang pucat. Kepucatan ini akibat organ tersebut kehilangan banyak darah. "Ini agak teknis untuk penyidik, agar didalami lebih jauh hasil visum organ-organ yang pucat itu. Padahal darah baru banyak ditemukan satu-dua meter di TKP tempat tubuh ditemukan,"kata dia di markas Polda Jawa Barat.

Hamidah menandaskan, atas kejanggalan-kejanggalan tersebut, Kompolnas akan mendalami laporan pemeriksaan penyidik serta wawancara dengan dua tersangka pembunuhan Yofie yang diperoleh hari ini. Kompolnas, kata dia, tak ingin begitu saja menerima seolah kejahatan ini terjadi kebetulan saja.

"Kebetulan tas korban diambil, kebetulan rambut korban tersangkut lalu tubuhnya terseret dan tiba-tiba menjadi korban. Kami tak ingin jawaban begitu saja seolah semua terjadi kebetulan,"kata dia. Kompolnas belum menerima kesimpulan bahwa motif kasus Yofie adalah murni penjambretan. "Jangan sampai kasus ini menjadi sebuah rekayasa sehingga kami perlu cari kebenarannya,"kata Hamidah.


ERICK P. HARDI
Topik terhangat:
Suap SKK Migas
| Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Arus Balik Lebaran


Terpopuler:
Hal Paling Ganjil Sebelum Sisca Yofie Tewas

Penyebab Kasus Rudi Rubiandini Versi Jusuf Kalla

SBY Pidato Kenegaraan dan RAPBN 2014

Ini Komentar Ketua PPATK M. Yusuf Soal Suap Migas

Saksi: Sisca Yofie Diseret dengan Tangan

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

8 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

14 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya