Menkes: Penderita HIV/AIDS Layak Dapat Obat Gratis

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 16 Juli 2013 05:26 WIB

Nafsiah Mboi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menentang ide anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Wirianingsih yang melarang pemberian obat gratis pada penderita HIV dan AIDS. Menurut Nafsiah tak ada alasan bagi pemerintah untuk tak memberikannya. "Undang-undang mengatakan tak boleh ada diskriminasi pemerintah dalam memberi layanan kesehatan," kata Nafsiah di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Senin, 15 Juli 2013.

Menurut Nafsiah, sebagai bagian dari warga negara, penderita HIV dan AIDS berhak mendapat layanan kesehatan dari pemerintah. Hal ini berlaku sama terhadap penderita penyakit lain seperti penyakit akibat rokok atau akibat kolestorel. Dia pun mengingatkan saat ini, penderita HIV dan AIDS saat ini juga sudah menjangkiti bayi dan ibu rumah tangga yang sama sekali tak melakukan aktivitas rawan terdampak HIV dan AIDS.

Dia mengatakan tak ada alasan bagi siapapun untuk menyalahkan seseorang yang menderita sakit. Dia tak sependapat dengan pernyataan Wirianingsih yang menyatakan penderita penyakit HIV dan AIDS layak tak mendapat obat gratis sebagai sanksi karena kesalahan penderita tak menerapkan prinsip hidup sehat. "Tak ada manusia yang ingin sakit, kalau disebut perilaku tak sehat, semua penyakit itu sama. Mayoritas karena perilaku tak sehat," kata Nafsiah.

Nafsiah mencontohkan, penyakit kanker dan paru-paru akibat rokok juga merupakan akibat perilaku tak sehat, Penyakit lain seperti diare karena makan sembarangan, atau kolesterol juga karena pola hidup yang tak sehat. Namun pemerintah tak bisa membeda-bedakan perlakuan terhadap satu penderita dengan penderita lain.

Nafsiah menilai pernyataan anggota parlemen itu tak pantas dan tak tepat. Namun dia menyatakan tak mau larut dalam polemik pernyataan itu. Pemerintah kata Nafsiah hanya akan fokus memberi layanan kesehatan maksimal pada setiap masyarakat.

Mengenai ketersediaan obat antiretroviral yang selama ini dibagikan gratis oleh pemerintah, Nafsiah mengatakan sejauh ini masih dalam batas aman. "Jumlahnya cukup." Nafsiah memastikan sejauh ini pemerintah tak sembarangan membagi-bagikan antiretroval ini pada penderita HIV dan AIDS. Bagi mereka yang positif terkena HIV kementerian lebih mengutamakan konseling supaya virus yang terkandung dalam tubuh pasien tak berkembang menjadi AIDS. "Kami pun terus lakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko HIV dan AIDS."

Pernyataan kontroversial dari Wirianingsih muncul saat politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengikuti rapat kerja soal kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Komisi Kesehatan DPR, Rabu pekan lalu. Rapat ini selain dihadiri Menteri Kesehatan juga dihadiri Menteri Keuangan, Chatib Basri.

Saat sesi tanya jawab, Wirianingsih menyampaikan bahwa obat gratis hanya bisa diberikan pada masyarakat yang menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan penderita HIV dan AIDS, pemerintah harus memberi sanksi dengan tidak memberi obat gratis. Pernyataan ini pun kini menjadi buah bibir di media sosial.

IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2
| Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan

Berita Lain:

Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang

Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania

Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire

Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor

Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

11 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

21 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

38 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

39 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya