TEMPO.CO, Medan - Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Permasyarakatan Klas I Medan, Tanjung Gusta, Asep Sutandar mengungkapkan, kerusuhan disertai tindakan anarkisme narapidana bermula dari protes minimnya pasokan air. Kamis 11 Juli 2013, menjelang waktu berbuka puasa, para narapidana keluar dari blok tahanan berkumpul di lapangan.
Aliran listrik di Lapas Klas I Medan sejak pagi hari sudah terganggu. Hal ini diakibatkan meledaknya travo listrik yang berada di depan komplek Lapas Klas I Medan, Tanjung Gusta, Jalan Permasyarakatan. Perbaikan telah dilakukan oleh PLN, dan menjelang magrib, gangguan listrik kembali terjadi.
Aksi kerumunan itu lantas disikapi Akmaluddin Nasution, komandan regu jaga giliran malam, dengan memerintahkan seluruh napi yang berkumpul untuk kembali ke blok tahanan. Akmaluddin baru saja memasuki jam dinas, menggantikan tim regu jaga pimpinan Resta Perangin-angin.
"Akmaluddin Nasution meminta para napi untuk kembali ke blok tahanan melalui pengeras suara yang ada di masjid (area blok tahanan)," kata Asep kepada Tempo, Ahad 14 Juli 2013. Asep yang juga berada di areal lapas, menyaksikan beberapa napi kembali ke blok tahanan. "Karena listrik sudah menyala dan air sudah dipasok," kata Asep.
Namun keadaan kembali riuh, menurut Asep, karena beberapa napi kembali berteriak, air. Entah bagaimana para napi menuju masjid, tempat Akmaluddin mengimbau para napi kembali ke blok tahanan. Asep langsung turun tangan. "Saya minta para napi kembali ke blok tahanan, dan Akmaluddin saya perintahkan masuk ke dalam kantor," ujar Asep.
Seorang pengunjung, Susi saat peristiwa protes sedang berada di lokasi, menyaksikan para napi mengerumuni masjid. "Mereka membawa ember, meminta air," kata dia. Tidak hanya di masjid, para napi juga menyasar kantin untuk mendapatkan air. Dari keterangan suaminya yang menjalani masa tahanan dalam kasus judi dan berada di lantai tiga, Susi menegaskan, di lantai tiga memang kerap narapidana minim mendapatkan air. "Mereka harus turun ke bawah mengambil air dan mengisi bak air," ujar Susi. Sebabnya, Susi melanjutkan, di lantai tiga hanya ada satu keran air. "Saya tahu dari suami saya," kata dia.
Asep mengatakan, pasokan air memang minim, terutama untuk pasokan bagi tahanan di lantai tiga. Protes narapidana untuk mendapatkan air berujung anarkisme. Mereka mengejar Akmaluddin yang sudah berada di ruang kantor. "Saya sudah keluar dan menyelematkan senjata di gudang penyimpanan," ujar Asep.
Kepala Lapas Kelas I Medan, Tanjung Gusta, Muji Raharjo menyebutkan napi pertama kali menyulut api di ruang administrasi. Sulutan api cepat berkobar karena di ruangan itu terdapat bahan yang mudah terbakar. Tindakan anarkisme para narapidana berlangsung hingga Jumat 12 dinihari. Dalam insiden itu, lima orang tewas akibat terbakar. Tiga orang tercatat sebagai narapidana dan dua orang petugas lapas.
Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayaha Sumatera Utara, Budi Sulaksana menegaskan dalam kerusuhan itu 212 narapidana melarikan diri. "Jumlah itu hasil pemeriksaan langsung dilakukan pada Jumat, saat menteri datang," kata Budi. Kini sudah 78 narapidana berhasil ditangkap kembali oleh polisi, dan 20 narapidana diantaranya menyerahkan diri langsung kepada petugas lapas.
SOETANA MONANG HASIBUAN
Berita Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Terpopuler
Kerabat SBY, Abraham: Terlibat Pasti Tersangka
Khofifah: Kenapa Takut Pada Saya?
Ini Pidato Lengkap Malala Yousafzai di PBB
Ini Pesan Khusus Menteri Dahlan untuk Erik Meijer
Berita terkait
Pasca-Rusuh, 98 Napi Tanjung Gusta Masih Buron
17 Agustus 2013
Perburuan terhadap napi yang buron ini terus dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaHindari Rusuh Lagi, Napi Tanjung Gusta Dipindah
31 Juli 2013
Para napi itu direlokasi ke beberapa penjara lain di sekitar Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya4 Teroris Kabur di Tanjung Gusta Masih Diburu
29 Juli 2013
Saat ini 111 narapidana yang melarikan diri saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, sudah dipenjarakan.
Baca SelengkapnyaUsut Rusuh, Napi Tanjung Gusta Akan Diperiksa
18 Juli 2013
Pihak LP Tanjung Gusta memberikan daftar nama narapidana yang menyaksikan kerusuhan.
Baca SelengkapnyaTNI Bantu Polisi Deteksi Buron Tanjung Gusta
18 Juli 2013
Tentara belum berminat ikut menjaga lapas.
Baca Selengkapnya71 Saksi Diperiksa Terkait Rusuh LP Tanjung Gusta
18 Juli 2013
Terdapat kelompok-kelompok narapidana berdasarkan etnik, seperti Aceh dan Batak.
Baca SelengkapnyaPemicu Amuk Tanjung Gusta Bukan Sipir
18 Juli 2013
Aksi protes akhirnya berubah menjadi tindakan yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaNapi LP Tanjung Gusta Salahkan Sipir
18 Juli 2013
Gerbang yang terbuka dimanfaatkan para narapidana untuk melarikan diri.
Baca SelengkapnyaRusuh Tanjung Gusta, Polisi Belum Menetapkan Tersangka
17 Juli 2013
Hingga hari keenam paska kerusuhan, polisi masih terus mendalami penyelidikan.
Baca SelengkapnyaCegah Napi Kabur, Penumpang Ferry Digeledah
17 Juli 2013
Polisi menggeledah barang bawaan dan identitas calon penumpang sebelum masuk kapal yang hendak berlayar di Selat Sunda
Baca Selengkapnya