TEMPO.CO, Mojokerto - Jumlah imigran gelap asal Timur Tengah yang diamankan di Ngawi, Jawa Timur, bertambah jadi 115 orang. "Sampai tadi malam ada 115 orang yang kami serahkan ke Imigrasi," ujar Kepala Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Besar Eddy Djunaidi saat dihubungi Tempo, Ahad, 14 Juli 2013.
Menurut pendataan yang dilakukan kepolisian setempat, ratusan imigran tak berdokumen resmi itu berkewarganegaraan Iran, Irak, dan Syiria (Suriah). "Kami memang menyerahkan ke Imigrasi secara bertahap sehingga total ada 115 orang baik lelaki dan wanita dewasa serta anak-anak," ucap Eddy.
Pelimpahan bertahap itu karena membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dan melakukan pendekatan pada para imigran. Ratusan imigran ini diamankan dalam perjalanan dari Bogor, Jawa Barat, menuju Nganjuk, Jawa Timur. Mereka menumpang dua bus pariwisata dan diamankan tim Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia saat melintas di Jalan Raya Ngawi-Solo, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi.
Semula diberitakan Kantor Imigrasi Kelas II Madiun menerima 98 imigran gelap yang diamankan di Ngawi. "Semula memang segitu dan terus bertambah sampai 115 orang," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun Hermansyah Siregar saat dihubungi.
Tadi malam, ratusan imigran tersebut sempat ditampung di Kantor Imigrasi setempat. "Sekarang sudah ditampung di sebuah hotel di Kota Madiun," kata Hermansyah. Sebelumnya, sejumlah hotel menolak memberikan jasa penginapan untuk imigran gelap. "Pemilik hotel trauma dengan kejadian sebelumnya," katanya.
Pada September 2012 lalu sebanyak 60 imigran gelap asal Timur Tengah ditangkap di Pacitan dan ditampung di hotel di Kota dan Kabupaten Madiun. Namun sebagian besar dari mereka kabur dengan merusak fasilitas hotel.
