Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya

Reporter

Editor

Amirullah

Senin, 1 Juli 2013 11:53 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Dua hari ditahan, dua perwira yang menenteng Rp 200 juta di dalam gedung utama Markas Besar Kepolisian dilepaskan, Ahad dua pekan lalu. “Tak ada penyuapan karena uangnya belum diserahkan,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Brigadir Jenderal Ronny Franky Sompie.

Menurut Ronny, sebagaimana laporan majalah Tempo berjudul "Makelar Pangkat di Kantor Polisi" edisi 1 Juli 2013, Ajun Komisaris Besar Edi Suroso dan Komisaris Juang Andi Priyanto disergap di lantai 1 gedung utama Markas Besar Polri sesaat sebelum masuk ke dalam lift. Pembekuknya penyidik Badan Reserse Kriminal yang ditempatkan di sekitar gedung untuk mencegah penyuapan. Ditanya hendak bertemu siapa, Edi Suroso berkelit. Penyidik menyita Rp 200 juta dari tangan mantan Kepala Kepolisian Resort Karanganyar, Jawa Barat, itu.

Ronny menjelaskan hal ini setelah empat hari pejabat Markas Besar kompak mengunci bibir. Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse, Komisaris Besar Ahmad Wiyagus, membantah ada penangkapan. Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo juga menyatakan tidak tahu. Kepala Badan Reserse Komisaris Jenderal Sutarman menyerahkan urusan kepada Ronny. Baru setelah itu Ronny Sampie menyatakan “tak ada penyuapan”.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Muhammad Nasser, menilai polisi berupaya menutupi kasus. “Kenapa baru dijelaskan setelah kejadiannya lewat empat hari?” katanya. Ia menduga penangkapan dua perwira itu berpotensi membuka aib Kepolisian sehingga informasi disumbat. Kasus ini masuk peti es seandainya tak bocor ke luar Markas Besar.

TIM TEMPO

Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta


Baca juga

Istri Fathanah Siapkan Lagu Berjudul "PKS"

Cuma Jokowi yang Dipandang Mampu Bendung Prabowo

Gerindra Pegang Teguh Janji Jokowi



Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

7 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

8 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

9 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

15 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

16 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

20 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya