TEMPO.CO, Pinrang - Lasaida tinggal di Jalan Beruang, Kelurahan Carawali, Kecamatan Wattang, Sawitto, Sulawesi Selatan. Demi Bantuan Langsung Sosial Masyarakat (BLSM), Lasaida rela berjalan kaki sejauh 2 kilometer menuju Kantor Pos setempat. Bahkan Lasaida tak mengenakan sepatu atau sendal. "Saya ke Kantor Pos untuk menanyakan Kartu Pengamanan Sosial," kata lelaki kelahiran tahun 1959 itu, Jumat, 28 Juni 2013.
Sehari-hari, Lasaida bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa. Dan ia hidup sendiri di gubuk berukuran 2x3 meter. Kata Lasaida, ia memerlukan uang BLSM untuk persiapan Ramadan. Namun setelah sampai di Kantor Pos, Lasaida harus pulang dengan tangan kosong. Sebab ia tidak terdaftar sebagai BLSM. "Jatah beras miskin tidak dapat, sekarang BLSM juga tidak," katanya seraya memperlihatkan kartu keluarga dan KTP miliknya.
Lasaida pernah menerima Kompensasi Bantuan Langsung Tunai atau BLT. Tapi kini ia tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah pusat. Ketika mendatangi Kantor Kelurahan Carawali untuk mempertanyakan jatah raskin, petugas pun menyatakan bila tidak lagi terdaftar sebagai penerima.
Sama seperti Lasaida, Herlina Amir juga tak terdaftar sebagai penerima BLSM. Penduduk Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pacongan, Kecamatan Paleteang itu, datang ke Kantor Pos atas informasi tetangganya. "Kata mereka, bisa dapat KPS kalau datang ke Kantor Pos. Tapi saya malah tidak dapat," ujarnya.
Kepala Kantor PT Pos Pinrang, Basri Yakub menyatakan kewalahan menerima kedatangan masyarakat yang datang mempertanyakan KPS. Setidaknya ada 50 orang yang datang dengan membawa KK dan KTP. "Tapi yang tercatat sebagai penerima BLSM hanya 10-an orang," kata dia. "Masyarakat dapat informasi dari mulut ke mulut. Padahal dari awal petugas pos sudah menyampaikan, KPS diantar langsung ke rumah."
SUARDI GATTANG
Terhangat:
Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan
Baca Juga:
SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter
Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone
Berita terkait
Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo
2 menit lalu
ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.
Baca SelengkapnyaPolri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online
12 menit lalu
Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin
13 menit lalu
Pemain Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi tantangan cuaca dingin di Prancis sebelum melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024.
Baca SelengkapnyaBegini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG
21 menit lalu
Borussia Dortmund menyingkirkan PSG di babak semifinal Liga Champions. Klub Liga Jerman ini lolos ke final dengan mengantongi agregat 2-0.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN
21 menit lalu
Komisi Informasi Pusat mengabulkan sebagian gugatan JATAM Kaltim soal keterbukan informasi proyek air dan sponge city di IKN.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan
25 menit lalu
Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015
32 menit lalu
LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.
Baca SelengkapnyaHasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0
48 menit lalu
Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.
Baca SelengkapnyaTinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif
2 jam lalu
KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaUkraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia
2 jam lalu
Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.
Baca Selengkapnya