TEMPO.CO, Kupang - Tim SAR Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 28 Juni 2013 mengevakuasi ratusan penduduk lanjut usia (Lansia) dan anak-anak yang terjebak banjir di Daerah Otonomi Baru (DOB) Malaka, akibat meluapnya sungai Benanain di daerah itu.
Para Lansia dan anak-anak dievakuasi menggunakan perahu karet. Tim SAR terpaksa menggendong para lansia untuk dinaikkan di perahu karet yang disiapkan.
Banjir kembali menerjang Kecamatan Malaka Barat, DOB Malaka, akibat hujan deras yang melanda wilayah itu dua hari terakhir ini. Sekitar 80 lansia dan 60 anak-anak dievakuasi ke tempat pengungsian. Banjir yang datang secara tiba-tiba itu menerjang delapan desa yakni Desa Umatoos, Umalor, Rabasa Haen, Sikun, Fafoe, Sukabilulik, Lasaen, dan desa Besikama.
Bahkan, dua dari delapan desa itu yakni desa Fafoe dan Sikun terisolir. Derasnya aliran dan ketinggian air yang mencapai satu meter, menyulitkan tim SAR melakukan evakuasi.
Komandan tim SAR Kupang, Supryanto Ridwan mengatakan pihaknya mengerahkan dua perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Evakuasi ini, menurut dia, diutamakan bagi lansia dan anak-anak, karena banjir masih terus mengancam wilayah itu. Masih ada sekitar 300 warga desa Umatoos dan Fafoe yang masih terjebak banjir. "Kami akan terus berupaya untuk keluarkan mereka dari lokasi banjir," katanya.
Banjir yang melanda DOB Malaka sudah terjadi sepekan terakhir ini akibat jebolnya tanggul sungai Benanain, dan tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah itu.
19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan
10 jam lalu
19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan
Kantor Pencarian dan Pertolongan Petama atau Basarnas Padang menemukan 12 orang korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia