TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua MPR Amien Rais memperkirakan destabilisasi pemerintahan Megawati jika menteri-menteri yang berasal dari Partai Golkar menarik diri dari Kabinet Gotong Royong. Namun, sejauh ini Amien melihat para menteri dari Golkar tersebut telah memutuskan untuk tidak mundur dari kabinet. Stabilitas akan terganggu jika partai yang berkuasa selama 32 tahun itu menarik menteri-menterinya yang kemudian diikuti dengan gerakan-gerakan politik. “Itu memang lantas bisa menjadi masalah,” jelas Amien Rais kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Selasa (12/3) pagi. Hasil Rapat DPP Golkar kemarin yang salah satu keputusannya tidak akan menarik menteri-menterinya dari pemerintahan Megawati. Menurut Amien, karena menteri-menteri Golkar tidak ingin meninggalkan posnya berarti mereka memisahkan antara soal politik dan masalah hukum. “Seperti kata Pak Jusuf Kalla, ini murni hukum. Saya setuju,” tegasnya. Menurut Amien, jika politik dilibatkan, dimana Golkar merupakan partai terbesar kedua pemenang Pemilu, hal itu dapat merepotkan semua pihak. Lebih lanjut dikatakan Amien, hasil keputusan rapat DPP Golkar kemarin, menunjukkan sikap Golkar sudah mulai melunak karena emosionalitas sudah mereda. Saat ini, kata Amien, orang berpikir lebih rasional, lebih melihat kepentingan yang lebih luas. Dia juga mengatakan, tidak ingin memprediksi bagaimana sikap Golkar, jika pada tanggal 18 Maret nanti dalam rapat paripurna DPR pansus setuju untuk dibentuk. “Kalau kita menggunakan rasio, mengurangi kadar emosional, Insya Allah, keputusannya bagus untuk semua orang. Baik buat Pak Akbar, buat Golkar, buat kita semua,” tandasnya. Amien tidak bersedia berkomentar apakah jika pansus dibentuk, menteri-menteri Golkar akan mengundurkan diri dari pemerintahan Megawati. (Faisal-Tempo News Room)