Cuaca Ekstrem, Pelayaran di Sumenep Buka Tutup

Reporter

Sabtu, 15 Juni 2013 14:13 WIB

Puluhan kapal pesiar bersandar di dermaga pantai Marina, Ancol, Jakarta, (22/01). puluhan kapal pesiar sewaan ini terpaksa bersandar karena sepinya wisatawan yang menyewa akibat cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Sumenep - Syahbandar Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memberlakukan sistem buka tutup pelayaran ke sejumlah pulau. Langkah ini ditempuh menyusul terjadinya cuaca buruk di perairan kepulauan Sumenep."Kami memberlakukan sistem buka tutup," kata Kepala Syahbandar Pelabuhan Kalianget, Bambang ATU, Sabtu 15 Juni 2013.

Peristiwa yang menimpa Kapal Ekspres Bahari 3C dua hari lalu, kata Bambang, menjadi pertimbangan pihaknya memberlakukan buka tutup pelayaran. Kapal Bahari yang memuat 214 penumpang menuju pelabuhan Kangean, tiba-tiba putar balik ke pelabuhan Kalianget setelah sesampainya di perairan Pulau Raas ombak menjadi ganas hingga mencapai ketinggian 3 meter. "Cuaca yang berubah cepat itu yang disebut cuaca ekstrem, susah diprediksi," jelas Bambang.

Menurut dia, selama sistem buka tutup pelayaran diberlakukan, surat izin berlayar hanya akan dikeluarkan jika kondisi cuaca dan ombak benar-benar normal. Jika ketinggian ombak terpantau mencapai 2 meter, lanjut Bambang, izin berlayar tidak akan diberikan. "Demi keselamatan penumpang," ujarnya.

Akibat diberlakukannya sistem ini, terjadi penumpukan penumpang dan barang di ruang tunggu pelabuhan Kalianget. Narto, salah pedagang asal Pulau Kangean, khawatir jika terlalu lama di pelabuhan barang dagangannya seperti telur dan sayur-sayuran akan membusuk. "Mau gimana lagi, kalau kebijakan begini, pasrah saja," katanya.

Cuaca ekstrem ini, kata dia, merugikan warga kepulauan terutama pedagang. Narto kecewa karena kondisi semacam ini sudah sering terjadi tapi tidak ada antisipasi dari pemerintah. Warga kepulauan sudah berulang kali meminta pemerintah menyediakan kapal besar yang bisa melintasi ombak tinggi supaya kegiatan ekonomi masyarakat kepulauan tetap berjalan. "Kami tidak butuh BLSM, kami hanya minta kapal besar," pungkasnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

29 hari lalu

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

36 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

38 hari lalu

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

Imbas dari terbakarnya corong pembuangan kapal pesiar Carnival Freedom dua pelayaran berikutnya dibatalkan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

49 hari lalu

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

Kemenhubmenyediakan 47.194 tiket untuk mudik gratis menggunakan kapal laut. Penumpang diminta menghubungi operator kapal.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

20 Februari 2024

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut maksimal 2,5 meter di perairan Indonesia Tengah. Patut jadi perhatian pelaut.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

15 Februari 2024

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

Peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, ditujukan BMKG untuk masyarakat pesisir dan pelaut.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

14 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

10 Februari 2024

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

4 Februari 2024

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

BMKG memperkirakan gelombang laut meninggi di sejumlah daerah sejak hari ini hingga 5 Februari 2024 besok. Peringatan dini untuk pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

27 Januari 2024

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

Kapal pesiar Icon of The Seas Royal Caribbean mulai berlayar pada Sabtu, 27 Januari 2024

Baca Selengkapnya