Kajari Bogor Dituntut Tangkap Mantan Anggota Dewan
Reporter
Editor
Kamis, 30 September 2004 15:12 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan massa kembali berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bogor. Mereka menuntut Kajari menangkap bekas wakil ketua dewan dan anggota dewan lainnya yang diduga terlibat, selain selain Wakil Walikota Bogor, Moch. Sahid. Desakan tersebut disampaikan 14 elemen masyarakatyang tergabung dalam Koalisi Rakyat Penegak SupremasiHukum (KORAPS-H) Kota Bogor, Kamis (30/9).Dalam pernyataan sikapnya Koraps-H meminta tindakanKejaksaan yang setengah hati dan diskriminatif dalampenegakan hukum, karena yang ditangkap hanya Moch.Sahid saja, sedangkan birokrat Kota Bogor yang jugadiduga korupsi tidak diusut bahkan terkesandibekukan. "Kalau mau menegakan keadilan orang yangterlibat korupsi harus dimasukkan ke penjara semua,karena korupsi dilakukan lebih dari satu orang," ujarEko Okta yang berorasi di atas mobil.Penyataan sikap yang disampaikan yakni mendesak Kajarimengeluarkan Moch. Sahid dari Lembaga PermasyarakatanPaledang, kemudian menangkap dan dimasukan kembalibersama 44 anggota DPRD Kota Bogor lainnya bersamapanitia anggaran Pemerintah Kota Bogor. Kejaksaan jugadiminta tidak diskriminatif karena bisa menimbulkankontroversi yang bisa menimbulkan pertikaian diantarawarga Bogor. Massa juga mendesak agar Kajari Bogor melakukanpenyelidikan kembal atas temuan BPK mengenaipenyalahgunaan keuangan di PDAM Kota Bogor mencapaimilyaran rupiah, karena diduga dalam menyelidiki kasusini kejaksaan diberi uang Rp 350 juta untuk 'uangtutup mulut' agar kasus ini tidak diteruskan. Selainitu, pengunjuk rasa juga meminta Kajari menangkapmantan Walikota Bogor, HR Iswara Natanegara, karenadalam pencairan uang terdapat tanda tangan Iswara yangsaat itu masih menjabat Walikota.Deffan Purnama - Tempo