TEMPO.CO, Kupang - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari terakhir mengamankan 113 imigran gelap asal Timur Tengah dan Afghanistan. Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda.
Sebanyak 77 imigran asal Timur Tengah ditangkap Pantai Tablolong, Kabupaten Kupang, pada Selasa, 4 Juni 2013. Penangkapan dilakukan oleh aparat Direktorat Polair Polda NTT setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar karena dihantam gelombang.
Sehari kemudian, yakni Rabu, 5 Juni 2013, 36 imigran asal Afghanistan ditangkap di Desa Ramedude, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Kapal yang mereka tumpangi menuju Australia terdampar di pulau tersebut.
Kapolsek Sabu Barat Ajun Komisaris Tomy Wilahuki mengatakan, imigran gelap asal Afghanistan tersebut hendak berlayar ke Asmore Reef (Pulau Pasir), Australia. ”Mereka terdiri dari 31 laki-laki dan lima orang wanita. Satu di antaranya bocah," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu, 5 Juni 2013.
Kepala Imigrasi Kupang Silvester Sililaba mengatakan, pihaknya masih menunggu proses serah terima dari kepolisian kepada imigrasi. Para imigran gelap tersebut akan menjalani proses pemeriksaan, termasuk dokumen perjalanannya.
Silvester menjelaskan, Imigrasi Kupang mengalami kesulitan untuk menampung para imigran gelap tersebut. Sebab, Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang telah over kapasitas. "Kami terpaksa akan menampung mereka di bekas kantor imigrasi," ujarnya.
Menurut Silvester, saat ini di Rudenim Kupang terdapat sekitar 200 imigran gelap. Padahal, kapasitas daya tampungnya hanya untuk 100 orang. Demikian pula di bekas kantor Imigrasi sudah dipenuhi 200 imigran gelap.
YOHANES SEO
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya